Kompas TV internasional kompas dunia

Kompak! Inggris, Prancis, dan Kanada Ancam Sanksi Israel jika Tak Hentikan Serangan ke Gaza

Kompas.tv - 20 Mei 2025, 08:55 WIB
kompak-inggris-prancis-dan-kanada-ancam-sanksi-israel-jika-tak-hentikan-serangan-ke-gaza
Pengungsi Palestina dalam perjalanan mengungsi dari Khan Yunis, selatan Jalur Gaza akibat serangan Israel di daerah tersebut, Senin (19/5/2025). (Sumber: Abdel Kareem Hana/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Sekutu-sekutu Israel di Eropa mulai bergerak menekan Tel Aviv guna menghentikan operasi militer di Jalur Gaza dan mencabut pembatasan bantuan kemanusiaan.

Pada Senin (19/5/2025), pemerintah Inggris Raya, Prancis, dan Kanada kompak mengancam dapat memberikan sanksi ke Israel jika tidak menghentikan serangan atau mencabut blokade.

"Penolakan Pemerintah Israel atas bantuan kemanusiaan esensial terhadap penduduk sipil tidak bisa diterima dan berisiko melanggara Hukum Humaniter Internasional," demikian pernyataan bersama ketiga negara dikutip Al Jazeera.

"Kami melawan setiap upaya memperluas permukiman di Tepi Barat. Kami tidak akan ragu melakukan tindakan lebih lanjut, termasuk sanksi yang ditargetkan."

Baca Juga: Kepala Bantuan Gaza Buatan AS-Israel Akui Rencana Tak Sempurna, tapi Bisa Beri Makan Warga Palestina

Sebanyak 22 negara juga merilis pernyataan bersama yang mendesak Israel segera membolehkan akses bantuan kemanusiaan sepenuhnya.

Negara-negara donor Palestina tersebut menegaskan penduduk Gaza "terancam kelaparan" dan "harus menerima bantuan yang sangat dibutuhkan."

Pernyataan bersama ini ditandatangani oleh diplomat dari Australia, Kanada, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Selandia Baru, Portugal, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Inggris Raya.

Israel akhirnya membolehkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza sejak melakukan blokade total pada awal Maret 2025. Israel membolehkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengirimkan sembilan truk bantuan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa diizinkannya bantuan tersebut dikarenakan tekanan dari sejumlah sekutu.

Pasukan Israel diketahui meluncurkan serangan darat baru ke Gaza dengan "Operasi Kereta Perang Gideon."

Pada saat bersamaan, Israel menggencarkan intensitas serangan udara dan membunuh setidaknya 464 orang pada pekan lalu.

Pada Selasa (20/5), serangan Israel sejak tengah malam telah membunuh setidaknya 38 penduduk Palestina. Sekitar 15 orang terbunuh dalam serangan udara di kamp pengungsian Nuseirat, tengah Gaza.

Baca Juga: Prabowo Berkunjung ke Thailand, Buat Pernyataan Bersama Dukung Gencatan Senjata Segera di Gaza


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Al Jazeera




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x