SUMY, KOMPAS.TV - Hari ini, Sabtu (17/5/2025), berubah menjadi “Black Saturday” atau "Sabtu Kelam" bagi warga Bilopillia, Sumy, Ukraina.
Pejabat Ukraina mengatakan sebuah drone tempur Rusia menghantam bus evakuasi sipil yang tengah bergerak menjauhi garis depan, menewaskan sembilan orang—kebanyakan perempuan lanjut usia—dan melukai empat lainnya.
Bus berpenumpang 13 orang itu diserang sekitar pukul 11.00 waktu setempat, di jalan utama Bilopillia—kota kecil berjarak 10 kilometer dari perbatasan Rusia.
Gubernur Sumy, Oleh Hryhorov, menegaskan kendaraan sipil tersebut “sama sekali bukan target militer.”
Baca Juga: Rusia Penjarakan Pria Australia 13 Tahun Gegara Ikut Berperang dengan Ukraina Melawan Tentara Putin
Tiga korban luka kini kritis di Rumah Sakit Pusat Sumy. Sementara petugas forensik masih mengidentifikasi beberapa jenazah yang hangus terbakar.
“Ini kejahatan perang terang-terangan yang dilakukan Rusia, serangan yang disengaja terhadap transportasi sipil yang tidak menimbulkan ancama,” tulis Pemerintah Sumy di Telegram, dikutip dari Associated Press.
Kementerian Pertahanan Rusia pada pagi hari mengaku menghantam “area penempatan militer” 50 kilometer dari Bilopillia, tanpa menyinggung bus tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Kremlin belum merespons tuduhan Kiev soal serangan langsung terhadap warga sipil.
Pemerintah daerah kini mempercepat evakuasi penduduk Sumy yang berada di radius 20 kilometer dari perbatasan.
Palang Merah Ukraina membuka pos-pos darurat, sementara relawan menyiapkan koridor kemanusiaan alternatif mengantisipasi serangan susulan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.