Kompas TV internasional kompas dunia

Pertemuan Rusia-Ukraina di Turki Berakhir Singkat, Damai Gagal tapi 1.000 Tawanan Akan Ditukar

Kompas.tv - 17 Mei 2025, 00:15 WIB
pertemuan-rusia-ukraina-di-turki-berakhir-singkat-damai-gagal-tapi-1-000-tawanan-akan-ditukar
Russian and Ukrainian delegations attend talks at the Dolmabache palace, in Istanbul, Turkey, Friday, May 16, 2025. (Sumber: Ramil Sitdikov, Sputnik Pool Photo via AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

ISTANBUL, KOMPAS.TV — Harapan akan perdamaian antara Rusia dan Ukraina kembali terganjal setelah pertemuan langsung pertama sejak awal invasi 2022 berakhir tanpa terobosan.

Bertempat di Istanbul, Turki, Jumat (16/5/2025), perundingan yang dinantikan banyak pihak ini berlangsung kurang dari dua jam, dengan hasil utama hanya berupa kesepakatan pertukaran tawanan perang.

Kedua negara menyepakati pertukaran 1.000 tawanan perang dari masing-masing pihak menjadikannya pertukaran terbesar sejak perang pecah dua tahun lalu. 

Namun, di luar itu, pembahasan mengenai gencatan senjata dan jalur diplomasi lebih lanjut masih menemui jalan buntu.

Baca Juga: Putin Tidak Ikut Pembicaraan Damai dengan Ukraina di Turki, padahal Zelenskyy Mengharapkan

Ukraina menyebut Rusia justru membawa tuntutan baru yang tidak dapat diterima, yakni penarikan pasukan Ukraina dari wilayah yang sangat luas.

Tuntutan ini sebelumnya tidak pernah muncul dalam negosiasi-negosiasi sebelumnya.

“Rusia tampaknya tidak datang untuk menyelesaikan konflik, tetapi menambah syarat yang semakin mempersulit,” ujar seorang pejabat senior Ukraina kepada Associated Press, yang enggan disebutkan namanya.

Pertemuan di Istanbul dipimpin oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, sementara Rusia hanya mengirim ajudan presiden, Vladimir Medinsky, sebagai ketua delegasi. 

Ketimpangan ini menjadi sorotan, bahkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang menilai Moskwa tidak menunjukkan keseriusan dalam mencari solusi damai.

Sebelum pertemuan dimulai, Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, sempat mendorong kedua pihak untuk memanfaatkan momentum ini demi mencapai gencatan senjata sesegera mungkin.

Putin Tolak Proposal Barat, Trump Dorong Pertemuan Puncak

Ukraina telah menerima usulan gencatan senjata selama 30 hari yang diajukan oleh Amerika Serikat dan mitra Eropa. 

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin menolaknya dengan memberlakukan syarat-syarat tambahan yang dinilai memberatkan.

Baca Juga: Dari Rusia ke Ukraina, Peretas Korea Utara Menyusup demi Perang

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x