WASHINGTON, KOMPAS.TV – Hubungan antara Amerika Serikat dan Israel mengalami ketegangan serius setelah Presiden AS Donald Trump dilaporkan memutus komunikasi langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Keputusan ini diambil setelah Trump merasa dimanipulasi oleh Netanyahu, menurut laporan media Israel.
Informasi ini pertama kali diungkapkan oleh Yanir Cozin, koresponden Radio Militer Israel, melalui unggahan di platform X pada Kamis (8/5/2025).
Menurut Cozin, keputusan Trump muncul setelah beberapa orang dekatnya memberi tahu Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bahwa Trump merasa dipermainkan oleh Netanyahu.
Baca Juga: Israel Ingin Perkuat Hubungan dengan Paus Leo XIV usai Memburuk di Era Paus Fransiskus
"Tak ada yang lebih dibenci Trump selain dianggap sebagai orang bodoh atau dimanfaatkan. Itu sebabnya ia memutus kontak," ujar seorang pejabat Israel yang tak disebutkan namanya, dikutip dari Anadolu.
Sikap Dermer dalam percakapan terakhir dengan sejumlah tokoh senior Partai Republik juga disebut sebagai pemicu memburuknya hubungan.
Nada bicaranya dinilai arogan dan tidak membantu, sehingga memperkuat kesan negatif di lingkaran dalam Trump.
Di tengah keretakan hubungan tersebut, Trump disebut tengah menyiapkan pengumuman besar yang bisa mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Mengutip Israel Hayom, Presiden AS itu diperkirakan akan mengumumkan draf kesepakatan gencatan senjata pada akhir pekan ini, meski isi kesepakatan itu disebut tidak sepenuhnya memenuhi tuntutan Israel.
Sumber diplomatik dari AS dan negara-negara Arab menyebut, kesepakatan tersebut akan menempatkan AS sebagai aktor utama dalam rekonstruksi dan administrasi Gaza.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.