Sosok Ini Jadi Inspirasi Paus Leo XIV sebagai Nama Paus Baru

VATIKAN, KOMPAS.TV - Kardinal Robert Prevost menggunakan nama Paus Leo XIV setelah terpilih sebagai Paus baru.

Setelah dilakukan konklaf selama dua hari, Kardinal Robert Prevost dipastikan sebagai paus baru di Vatikan, Kamis (8/5/2025).

Ia pun memilih nama Paus Leo XIV sebagai namanya sebagai pemimpin umat Katolik Dunia.

Baca Juga: Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dan Paus Pertama dari Amerika Serikat

Dikutip dari Politico, Juru Bicara Vatikan, Matteo Bruni mengatakan nama Leo XIV merupakan penghormatan kepada Paus Leo XIII, yang menjadi pemimpin di Abad ke-19.

Paus Leo XIII memperkenalkan doktrin sosial modern ke gereja, dengan menuliskan Rerum Novarum dan membela hak-hak pekerja.

Nama Paus Leo sebelumnya telah digunakan sebanyak 13 kali.

Menurut Candida Moss, sejarawan dan profesor Teologi dari Departemen Teologi dan Agama Universitas Birmingham, nama Paus Leo bisa ditarik kembali ke Paus Leo Yang Hebat.

Paus Leo Yang Hebat, yang juga dikenal sebagai Paus Leo 1, memimpin dari 440 hingga 461.

Ia dikenal karena pertemuannya dengan Attila the Hun dan meyakinkannya untuk tak menyerang Roma.

Ia pun mengatakan nama tersebut memiliki arti tersendiri bagi Paus yang mengenakannya.

“Apa artinya bagi Paus kami yang baru? Bisa jadi, itu berarti ia juga akan melawan kekuatan politik yang menindas dunia,” ujar Moss dilansir CBS News.

Moss menambahkan, bahwa Leo I juga dikenal sebagai intelektual hebat dan seorang reformis teologis.

Ia juga menuliskan Kitab Leo, sebuah dokumen yang memengaruhi doktrin resmi yang mendefinisikan Yesus Kristus sebagai manusia seutuhnya dan juga Ilahi seutuhnya.

Baca Juga: Israel Ingin Perkuat Hubungan dengan Paus Leo XIV usai Memburuk di Era Paus Fransiskus

“Paus baru kami memiliki gelar doktor dalam hukum kanon, jadi kita mungkin berharap bahwa ia juga akan mengklarifikasi ajaran agama tentang isu-isu inti,” tutur Moss.

Sementara itu, Keua Studi Keagaaman Universitas Manhattan, mengatakan nama Leo memiliki tanda komitmen yang dalam terhadap masalah sosial.

Oleh sebab itu, menurutnya keputusan Paus Leo XIV menggunakan nama tersebut sebagai kelanjutan dari sebagian besar pelayanan Paus Fransiskus.