WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan membuka kembali penjara mengerikan Alcatraz, serta memperluasnya.
Rencana pembukaan kembali Alcatraz itu diungkapkan Trump di media sosial Truth, Minggu (4/5/2025).
Ia pun menegaskan bahwa pembukaan kembali Alcatraz akan menjadi simbol hukum, keteraturan, dan keadilan.
Baca Juga: Trump Bakal Terapkan Tarif 100 Persen untuk Film Asing, Disebut Ancaman Nasional
Penjara dengan fasilitas maksimum itu juga dikenal sebagai The Rock, ditutup pada 1963, dan saat ini beroperasi sebagai lokasi wisata.
“Hari ini, saya mengarahkan Biro Penjara, bersama dengan Departemen Kehakiman, FBI, dan Keamanan Dalam Negeri, membuka kembali Alcatraz, yang telah diperbesar dan dibangun secara substansial,” katanya dikutip dari BBC Internasional.
Ia menambahkan, penjara itu akan menjadi rumah bagi para penjahat kejam dan berbahaya di AS.
Trump sebelumnya telah berselisih dengan pengadilan AS terkait kebijakannya mengirim terduga anggota geng ke El Salvador.
Pada Maret, ia mengirim lebih dari 200 sekelompok orang yang diduga anggota geng Venezuela ke sana.
Ia juga mulai berpikir mengenai mengirim penjahat domestik ke penjara luar negeri.
Alcatraz awalnya merupakan benteng pertahanan Angkatan Laut AS, dan dibangun kembali di awal abad ke-20 sebagai penjara militer.
Departemen Kehakiman kemudian mengambil alih Alcatraz pada 1930-an, dan mulai mengambil tahanan dari sistem penjara federal.
Baca Juga: Trump Berang Rencananya Kirim Pasukan Ditolak Sheinbaum, Tuduh Presiden Meksiko Takut Kartel
Di antara tahanan yang terkenal yang pernah dipenjara di Alcatraz adalah Al Capone, Mickey Cohen, dan George “Machine Gun” Kelly.
Seperti diungkapkan Biro Federal Penjara, Alcatraz ditutup karena terlalu mahal untuk melanjutkan pengoperasiannya.
Biaya yang dikeluarkan untuk Alcatraz nyaris tiga kali lebih banyak ketimbang mengoperasikan penjara federal lainnya, sebagian besar karena lokasi penjara itu yang ada di sebuah pulau terpencil.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.