TEHERAN, KOMPAS.TV - Korban tewas kebakaran di pelabuhan Iran telah bertambah dan mencapai 14 orang, dan sekitar 750 orang terluka.
Ledakan besar terjadi di Pelabuhan Abbas yang berada di sebelah Barat Daya Iran, Jumat (26/4/2025).
Namun, sebanyak enam orang dilaporkan masih hilang karena kebakaran tersebut.
Baca Juga: Update Korban Ledakan di Pelabuhan Iran: 4 Tewas, 560 Orang Terluka
Pemerintah Iran mengungkapkan ledakan besar tersebut terjadi berhubungan dengan zat kimia yang disimpan.
Dikutip dari CNN Internasional, Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni mengatakan enam orang masih hilang, di mana pemadam kebakaran masih melanjutkan upaya memadamkan kebakaran.
Tetapi, kebakaran sulit untuk dipadamkan mengingat angin besar yang bertiup.
Belum ada keterangan lebih lanjut sebagai penyebab kebakaran, namun Juru Bicara Pemerintahan Iran Fatemeh Mohajerani mengatakan diperlukan waktu untuk menetapkan penyebab kebakaran.
“Namun, sejauh ini yang telah ditetapkan adalah bahwa kontainer yang disimpan di sudut pelabuhan berisi zat kimia yang meledak,” ujarnya.
Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran mengatakan ledakan di pelabuhan itu tak terkait dengan tangki kilang minyak, tangki bahan bakar atau jaringan pipa minyak, yang terkait engan perusahaan di area itu.
Ledakan ini terjadi setelah media resmi Iran melaporkan bahwa ledakan tersebut terjadi setelah sebuah truk tangka bahan bakar di pelabuhan itu meledak karena alasan yang tidak diketahui.
Baca Juga: Kim Jong-un Luncurkan Kapal Perang Perusak Baru, Diklaim Kemajuan Signifikan untuk Ambisinya
Insiden tersebut mendorong otoritas Iran untuk mengumumkan keadaan darurat di Kota Bandar Abbas guna melindungi warga di tengah “peningkatan polusi udara yang signifikan”.
Kementerian Kesehatan telah mengerahkan tim kesehatan dan menerapkan langkah-langkah darurat untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Media resmi Iran mengungkapkan warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, menghindari aktivitas di luar ruangan, dan menutup jendela.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.