WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi setelah China membantah adanya pembicaraan terkait penyelesaian perang dagang.
Trump menegaskan bahwa memang telah terjadi pertemuan antara AS dan China terkait hal tersebut, Kamis (24/4/2025).
“Kami akan mengungkapkannya nanti, namun mereka telah mengadakan pertemuan pagi ini, dan kami memang sudah bertemu dengan China,” katanya dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Eks Putra Mahkota Iran yang Diasingkan Ungkap Cara Hancurkan Rezim Teheran
China sendiri sempat membantah klaim Trump sebelumnya yang mengatakan kesepakatan perdagangan dengan Beijing akan diselesaikan.
Trump pada Rabu (23/4/2025), mengatakan bahwa AS tengah aktif bernegosiasi dengan China.
Ia mengungkapkan kesepakatan itu secara substansial akan mengurangi tarif, yang sekarang sebesar 145 persen untuk barang China yang masuk AS.
Klaim awal Trump itu pun ditanggapi Juru Bicara Kementerian Perdagangan China He Yadong.
He Yadong mengatakan bahwa saat ini tak ada negosiasi perdagangan dan ekonomi antara China dan AS.
“Setiap klaim mengenai perkembangan negosiasi perdagangan dan ekonomi China-AS merupakan rumor tak berdasar tanpa bukti yang faktual,” katanya.
Ia menambahkan jika AS menginginkan deeskalasi, maka harus sepenuhnya membatalkan semua tarif unilateral terhadap China, dan menemukan cara untuk menyelesaikan perbedaan dengan dialog yang sejajar.
Pada awal bulan ini, Beijing melawan tarif Trump dengan memberikan tarif balasan sebesar 125 persen.
Direktur Dana Monter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyerukan untuk dilakukan gencatan senjata atas konflik perdagangan yang meningkat.
Hal itu harus dilakukan untuk membatasi kerusakan pada ekonomi global.
Baca Juga: Trump Mulai Frustrasi dengan Putin karena Serangan Mematikan Rusia ke Kyiv: Hentikan Vladimir!
Georgieva menolak mengkritik Pemerintahan AS secara langsung, namun mengatakan perubahan kebijakan perdagangan besar telah meningkatkan ketidakpastian hingga tak terkendali.
“Penyelesaian kebijakan perdagangan di antara para pelaku utama sangat penting, dan kami mendesak mereka melakukannya dengan cepat, karena ketidakpastian sangat merugikan,” ucapnya.
“Saya tak dapat menekankan hal ini dengan cukup kuat. Tanpa kepastian, bisnis tak berinvestasi, rumah tangga lebih suka menabung ketimbang membelanjakan, dan ini semakin melemahkan prospek pertumbuhan yang sudah melemah,” kata Georgieva.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.