Kompas TV internasional kompas dunia

Dubes RI di Kamboja Ungkap Angka Kematian WNI Melonjak 75 Persen, Imbau Masyarakat Hati-Hati

Kompas.tv - 25 April 2025, 11:54 WIB
dubes-ri-di-kamboja-ungkap-angka-kematian-wni-melonjak-75-persen-imbau-masyarakat-hati-hati
Sejumlah WNI bermasalah yang terlibat penipuan daring mendapatkan pengarahan dari pihak KBRI Phnom Penh di Bavet, Kamboja, Januari 2025. (Sumber: KBRI Phnom Penh via Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto mengungkapkan angka kematian warga negara Indonesia (WNI) melonjak hingga 75 persen dalam kurun tiga bulan terakhir. Jumlah WNI meninggal di Kamboja tercatat mencapai 28 kasus dalam kurun tiga bulan.

Dubes Santo menyatakan peningkatan angka kematian ini berkaitan dengan tingginya jumlah WNI yang bekerja di sektor penipuan daring atau online scam di Kamboja.

"Nampaknya walaupun sudah ada imbauan pemerintah, walaupun pemberitaan di media cukup masif, dan kasus sering viral di sosial media, ternyata masih banyak WNI yang terbuai dengan tawaran pekerjaan yang menyesatkan, yang janjikan gaji tinggi, kerjaan mudah, fasilitas enak, dan persyaratan yang minim," kata Santo dalam keterangan pers dikutip Kompas.com, Kamis (24/4/2025).

Baca Juga: Warga Bekasi Tewas Diduga Jadi Korban TPPO dan Perdagangan Organ di Kamboja, KP2MI Siap Dampingi

Lebih lanjut, Santo mengatakan berdasarkan laporan polisi dan rumah sakit setempat, penyebab utama WNI meninggal di Kamboja adalah sakit stroke dan jantung yang mencapai 11 kasus.

Penyebab lain adalah diabetes dan gagal ginjal/lever (5 kasus); kanker, epilepsi, DBD, dan gangguan internsi lain (4); HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (3); kecelakaan (3); serta TBC dan penyakit paru-paru lain (2).

Sementara itu, jumlah WNI bermasalah yang ditangani KBRI Phnom Penh mencapai 1.301 kasus dalam tiga bulan terakhir. Santo menyebut angka kasus ini meningkat 174 persen.

Mayoritas WNI yang tersangkut perkara adalah pekerja penipuan daring. Sedangkan kasus lain menyangkut masalah perdata.

Santo mengimbau masyarakat lebih hati-hati memilih lowongan pekerjaan di luar negeri agar terhindar dari bisnis kriminal.

KBRI Phnom Penh pun disebutnya akan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait di Tanah Air untuk mencegah kasus serupa.

"Diperlukan peningkatan edukasi dan literasi digital agar WNI terhindar dari jebakan perekrutan loker ilegal dan kejahatan daring yang merugikan banyak pihak," kata Santo.

Baca Juga: Tiga WNI Diberi Penghargaan Pemerintah Korea Selatan Usai Selamatkan Warga Saat Karhutla

 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x