Kompas TV internasional kompas dunia

India-Pakistan Terancam Perang, Tragedi Berdarah di Kashmir yang Tewaskan 26 Wisatawan Jadi Pemicu

Kompas.tv - 24 April 2025, 10:42 WIB
india-pakistan-terancam-perang-tragedi-berdarah-di-kashmir-yang-tewaskan-26-wisatawan-jadi-pemicu
Tentara India di Kashmir. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

PAHALGAM, KOMPAS.TV - Tragedi berdarah di Kashmir dikhawatirkan akan memicu perang India-Pakistan.

Sebanyak 26 wisatawan terbunuh dalam serangan berdarah di Pahalgam, Selasa (22/4/2025).

Hal itu akan menandai serangan militan paling mematikan di Kashmir sejak 2019.

Baca Juga: Trump Serang Zelenskyy yang Ogah Akui Kontrol Rusia atas Krimea, Dituduh Rusak Negosiasi Perdamaian

Korban dari tragedi berdarah tersebut bukan tentara atau pejabat, melainkan warga sipil yang sedang berlibur di salah satu lembah paling indah di India.

Serangan ini pun terkesan brutal dan simbolis, sebuah serangan terencana tidak hanya terhadap nyawa, tetapi juga terhadap rasa normalitas yang rapuh dan telah diupayakan keras oleh negara India di wilayah yang disengketakan itu.

Namun mengingat sejarah Kahsmir yang menegangkan bagi kedua negara, diklaim sepenuhnya oleh India dan Pakistan, tetapi hanya dikuasai sebagian oleh masing-masing, insiden ini akan membuat hubungan mereka semakin panas.

Menurut para ahli, tanggapan India kemungkinan besar akan dibentuk oleh preseden dan tekanan.

Dilansir dari BBC Internasional, Delhi disebut akan segera mengambil serangkaian langkah balasan.

Antara lain menutup perbatasan utama, menangguhkan perjanjian pembagian air yang penting, dan mengusir diplomat.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh telah berjanji memberikan respons keras, berjanji tindakan tidak hanya terhadap pelaku, tetapi juga dalang di balik tindakan jahat di tanah India.

Para analis meyakini akan ada tanggapan militer dari Pakistan, dan mempertanyakan, kapan, seberapa terukur tanggapan itu, dan berapa biayanya.

“Kita akan melihat respons keras, yang menandakan tekad baik bagi khalayak domestik maupun para pelaku di Pakistan. Sejak 2016, terutama setelah 2019, ambang batas untuk pembalasan telah ditetapkan pada serangan lintas batas atau serangan udara,” ujar Sejarawan Militer Srinath Raghavan.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : BBC Internasional




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x