WASHINGTON, KOMPAS.TV - China memutuskan memboikot Boeing 737 karena persoalan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
China telah mengirim kembali Boeing 737 yang dipesan dari AS karena tarif Trump.
Dua pesawat Boeing 737 sudah dikirim balik oleh China, dan yang lainnya akan menyusul karena perang tarif kedua negara yang semakin intens.
Baca Juga: Trump Serang Zelenskyy yang Ogah Akui Kontrol Rusia atas Krimea, Dituduh Rusak Negosiasi Perdamaian
“Faktanya mereka telah berhenti menerima pengiriman pesawat karena keadaan tarif,” ucap CEO Boeing Kelly Ortberg dikutip dari CNBC News, Rabu (23/4/2025).
Namun, menurut Ortberg, Boeing akan mengirimkan pesawat yang dikembalikan dan yang rencananya dikirim ke China akhir tahun ini, akan dikirim ke pelanggan lain.
“Ada sejumlah pelanggan lain di luar sana yang mencari pesawat Max,” ujarnya.
“Kami tak akan menunggu terlalu lama. Saya tak akan membiarkan ini menghambat pemulihan perusahaan kami,” ujarnya.
Pernyataan Ortberg muncul setelah Boeing dilaporkan akan mengalami kerugian lebih kecil dari perkiraan pada kuartal pertama.
Selain itu, juga pembakaran uang tunai yang lebih baik daripada yang ditakutkan para anlis, karena pengiriman pesawat melonjak dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret.
Baca Juga: Serangan Drone di Ukraina Tewaskan 9 Orang, AS Tarik Pejabat dari Perundingan Gencatan Senjata
AS telah menerapkan tarif 145 persen untuk barang impor dari China, yang kemudian dibalas Beijing dengan tarif 125 persen bagi produk AS.
Trump pada Selasa (22/4/2025), menegaskan dirinya optimistis hubungan dagang dengan China akan membaik.
Ia menegasan level tarif yang diberlakukannya akan turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : CNBC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.