TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran menuduh Israel berusaha merusak negosiasi kesepakatan nuklir mereka dengan Amerika Serikat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Esmail Baqaei mengatakan, adanya upaya Israel untuk membuat kesepakatan itu tak terjadi.
Bahkan menurutnya telah terbentuk koalisi untuk memastikan kesepakatan nuklir Iran-AS hancur.
Baca Juga: 15 WNI Ditangkap Karena Kebijakan Imigrasi Trump, Ada yang Sudah Dideportasi
“Koalisi seperti itu telah terbentuk, untuk merusak dan mengganggu proses demokrasi,” kata Baqaei, Senin (21/4.2025) dikutip dari The Times of Israel.
“Di sampingnya terdapat serangkaian arus yang mengobarkan perang di Amerika Serikat, dan tokoh-tokoh dari berbagai faksi,” tambahnya.
Namun, ia tak mengatakan siapa yang terlibat dalam koalisi tersebut, dan tak menyertakan bukti-bukti atas perkataannya.
Iran dan AS telah melakukan negosaisi kesepakatan nuklir dalam dua putaran.
Putaran kedua dalam negosiasi kesepakatan nuklir Iran-AS telah dilakukan pada Sabtu (19/4/2025), di Kedutaan Besar Oman untuk Italia, Roma.
Putaran ketiga pembicaraan negosiasi kesepakatan nuklir Iran diyakini bakal terjadi, mengingat di dua pembicaraan sebelumnya disebut berlangsung positif dan membangun.
Presiden AS Donald Trump pada laporan The New York Times mengatakan, telah mencegah Israel menyerang situas nuklir Iran dalam waktu dekat.
Pemimpin AS itu mendorong pendekatan diplomatik untuk menangani masalah ini.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sejak lama bersikeras bahwa Israel tak akan mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir.
Baca Juga: Pembicaraan Kesepakatan Nuklir AS-Iran Disebut Positif, Bakal Ada Kelanjutan
Ia juga secara vokal menentang semua pembicaraan yang tak berujung pada Iran bersepakat dengan “kesepakatan gaya Libya”, di mana seluruh program nulir Teheran, baik militer dan sipil dilucuti sepenuhnya.
Namun, keinginan Netanyahu itu tampaknya sejalan dengan keinginan Pemerintahan Trump.
Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff mengindikasikan AS ingin membatasi pengayaan uraniym Iran, ketimbang melucuti program nuklirnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.