TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tampaknya tak mempedulikan penolakan di dalam negerinya yang semakin besar terhadap perangnya di Gaza. Netanyahu pun bersumpah akan meneruskan serangan ke Gaza.
Hal itu diungkapkannya dalam video rekaman, Sabtu (19/4/2025).
Netanyahu mengatakan Israel "tak memiliki pilihan", selain tetap bertempur demi eksistensinya hingga mencapai kemenangan.
Ia juga menyerukan “kegigihan dan ketahanan” untuk menghancurkan Hamas dan membawa kembali 59 tawanan yang tersisa.
Netanyahu pun mengatakan penolakan Hamas baru-baru ini atas usulan gencatan senjata yang diajukannya sebagai alasan Israel melanjutkan pengeboman ke Gaza yang sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan menewaskan lebih dari 51.000 orang (yang terkonfirmasi) per 20 April 2025.
Hamas menolak usulan gencatan senjata tersebut karena tidak mencakup penghentian perang secara permanen.
Sementara Israel menginginkan pelucutan senjata di Gaza, wilayah Palestina berpenduduk sekitar 2 juta jiwa yang telah didudukinya secara ilegal sejak 1967.
Baca Juga: Serangan Israel di Gaza Tewaskan Lebih dari 90 Orang, Anak-Anak dan Perempuan Kembali Jadi Korban
“Jika kami menyerah kepada permintaan Hamas sekarang, semua pencapaian luar biasa yang diraih tentara kami, para pihak yang tewas, dan pahlawan kami yang terluka, pencapaian kami jelas akan hilang,” ujarnya, dilansir CNN.
Ia pun berargumen, dengan mengizinkan Hamas tetap di Gaza, berarti "visi penting Presiden (Donald) Trump tak akan pernah terealisasi."
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.