PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemerintah Korea Utara mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza yang semakin intens usai Tel Aviv mengakhiri gencatan senjata pada 18 Maret lalu.
Pemerintahan Kim Jong-un menuduh Israel berniat mencaplok wilayah Palestina berpenduduk sekitar 2 juta jiwa itu.
Kritikan ini disuarakan melalui artikel editorial kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pada Kamis (17/4/2025).
Kantor berita yang dimiliki negara ini menyatakan Israel sudah tidak lagi menyembunyikan niat menguasai Gaza.
Israel menduduki wilayah Palestina yang tersisa yaitu Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza, sejak 1967.
Pada 19 Juli 2024, Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) menetapkan pendudukan atau okupasi Israel atas tiga wilayah Palestina tersebut, ilegal.
Kantor berita Yonhap melaporkan, KCNA mengutuk Israel atas "ambisi mencuri wilayah" Palestina dan menegakkan pendudukan penuh.
Baca Juga: Israel Tolak Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza, Berdalih Tekan Hamas untuk Menyerah
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz menyatakan militer Israel akan menduduki wilayah Gaza hingga waktu yang tidak ditentukan. Israel juga menolak menarik pasukan dari Lebanon dan Suriah.
Otoritas Israel menyatakan pasukannya telah menetapkan "zona keamanan" yang dijaga tentara di Gaza.
Katz menyatakan militernya akan tetap berada di "zona keamanan sebagai penyangga antara musuh dan masyarakat (Israel) dalam situasi permanen atau temporer apa pun di Gaza, juga di Lebanon dan Suriah."
KCNA juga menyoroti peran aktif Amerika Serikat (AS) dalam pendudukan Israel atas Palestina. Media Korea Utara itu menuduh Presiden AS Donald Trump secara efektif memerintahkan Israel menduduki Gaza secara penuh.
KCNA mengecam aksi militer "sembrono" oleh Israel yang didukung AS. Media itu menyatakan serangan Israel di Gaza menunjukkan AS bertanggung jawab atas kehancuran keamanan dan perdamaian global.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Kim Il-sung, Rakyat Korea Utara Diminta Setia kepada Kim Jong-un
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, Yonhap
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.