PYONGYANG, KOMPAS.TV - Tentara Korea Utara disebut mengalami kelaparan dan menjual peralatan militer demi membeli makanan.
Hal itu kemudian mendorong pejabat rezim Kim Jong-un melakukan inspeksi dan mendapati beberapa tentara tak membawa semua perlangkapan yang diberikan.
Dikutip dari Radio Free Asia, Sabtu (15/3/2025), keadaan tersebut diungkapkan oleh seorang warga Korea Utara.
Baca Juga: Kebijakan Trump Bikin Pekerja Purna Waktu Voice of America Terancam Dipecat, Direktur: VOA Dibungkam
Meski militer Korut kerap dikatakan kekurangan pasokan, barang-barang kelas militer cenderung memiliki kualitas yang lebih baik daripada produk yang dimiliki warga sipil, sehingga kerap menjadi barang yang diinginkan.
Senjata kerap digunakan pada latihan, tetapi peralatan militer lainnya seperti tenda, kotak makan, botol air, dan wadah beras tahan air tak sering digunakan.
Oleh sebab itu, prajurit Korut kerap merasa tak terlalu memerlukannya. Inspeksi para pejabat itu dimulai bulan ini, dan akan dilakukan secara reguler.
“Pihak berwenang baru-baru ini menetapkan bahwa beberapa tentara muda menjual perlengkapan militer mereka, atau memberikannya kepada orang yang mereka kenal karena merasa kelaparan dan butuh uang,” ujar warga tersebut.
“Faktanya, cukup banyak tentara selama pemeriksaan ini tertangkap tanpa perlengkapan yang seharusnya mereka miliki,” tambahnya.
Warga yang meminta anonimitas itu mengatakan, dua barang, yaitu tempat minum dan wadah beras tahan-air, menjadi yang paling dicari.
Menurutnya, mereka yang tertangkap tanpa semua perlengkapan tersebut akan dihukum berat.
“Mereka akan ditanyai mengenai bagaimana mereka membuang perlengkapan militer mereka,” tuturnya.
“Kemungkinan besar akan diambil tindakan seperti meminta mereka mengembalikan perlengkapan, atau membayar barang-barang yang hilang,” lanjut warga tersebut.
Unit di Barat Laut Pyongan Utara melakukan inspeksi mendadak dengan memerintahkan para prajurit berkumpul untuk latihan tempur di lapangan terbuka.
Baca Juga: Trump Sebut Korut Negara Kekuatan Nuklir, Pakar: Upaya Presiden AS Seret Kim Jong-Un ke Negosiasi
“Saya mendengar ini dari seorang prajurit yang sering mengunjungi rumah saya,” katanya.
“Barang-barang yang paling banyak diangkat selama inspeksi adalah wadah beras militer dan tenda pribadi. Ada juga kesatuan yang kehilangan beberapa sekop,” ucapnya.
Ia mengatakan wadah beras adalah sesuatu yang dibutuhkan setiap orang, dan tenda dapat digunakan untuk menutup lubang di atap rumah, dan bangunan lainnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Radio Free Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.