PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara dilaporkan tengah membangun pangkalan peluncuran rudal rahasia.
Namun, menurut para peneliti Amerika Serikat (AS), pangkalan tersebut disamarkan sebagai lapangan golf.
Pengungkapan tentang dugaan fasilitas rudal Korut muncul di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik, Respons Latihan Militer Gabungan AS-Korea Selatan
Pada Senin (10/3/2024), Korut menguji rudal balistik saat militer AS memulai latihan besar dengan sekutunya, Korsel.
Tim sumber terbuka dari Institut Pusat Studi Nonproliferasi James Martin, Middlebury, telah menganalisis gambar satelit yang diterima dari Planet Labs dan Airbus.
Dikutip dari Radio Free Asia, mereka mengungkapkan pangkalan tersebut memiliki fasilitas yang mampu menyimpan dan meluncutkan rudal balistik intercontinental atau ICBM.
Lokasi itu berada di dekat Istana Musim Dingin, atau Kediaman Ryokpo, dari dinasti Kim yang dihancurkan April lalu.
Penghancuran itu kemungkinan untuk membuka lahan bagi penggunaan militer.
Selain fasilitas penyimpanan dan pemeriksaan yang cocok untuk ICBM, dan jalan lebar baru yang menghubungkan fasilitas itu dengan landasan peluncuran yang dibuat menyerupai lapangan golf.
Fasilitas pemeriksaan adalah tempat rudal menjalani pemeriksaan akhir sebelum dikerahkan.
Dengan menggunakan inframerah dekat untuk menganalisis permukaan pada berbagai tahap konstruksi, tim peneliti menemukan jalan yang baru dibangun dan landasan peluncuran melingkar pertama kali diperkuat dengan beton.
Baca Juga: ICC Buka Suara atas Penangkapan Rodrigo Duterte: Diduga Bertanggung Jawab atas Pembunuhan 2011-2018
Kemudian ditutup dengan tanah dan rumput sehingga tampak seperti lapangan golf.
Pekerjaan tersebut kemungkinan pada pertengahan tahun lalu dengan beton dituangkan di atas tanah untuk menampung kendaraan berat pada Juni dan Juli.
Tanah dibuang di atasnya pada Agustus, dan pada November lokasi itu tampak seperti lapangan golf.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Radio Free Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.