WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerikas Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan penghentian sementara bantuan militer AS untuk Ukraina, Senin (3/3/2025).
Ia juga berupaya menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy agar terlibat dalam negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Langkah tersebut dilakukan hanya beberapa hari setelah pertikaian Trump dengan Zelenskyy di Ruang Oval Gedung Putih.
Saat itu, Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance mengecam Zelenskyy karena dianggap tidak berterima kasih atas bantuan militer senilai lebih dari 180 miliar dolar yang telah dikirimkan Washington kepada Kiev sejak Rusia menginvasi Ukraina tiga tahun lalu.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump berfokus untuk mencapai kesepakatan damai dan ingin Zelenskyy berkomitmen pada tujuan tersebut.
Pejabat tersebut menambahkan, AS menunda dan meninjau bantuannya untuk memastikan bantuan tersebut berkontribusi pada solusi. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim kepada The Associated Press.
“Perintah tersebut akan berlaku hingga Trump memutuskan bahwa Ukraina telah menunjukkan komitmen untuk melakukan negosiasi perdamaian dengan Rusia,” kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Setelah Perselisihan Trump- Zelenskyy, Koalisi Pembela Ukraina Segera Dibentuk
Menjelang Pemilihan Umum 2024, Trump pernah berjanji akan segera mengakhiri perang di Ukraina, bahkan pernah sesumbar bahwa ia dapat menghentikan pertempuran dalam satu hari.
Ia telah menunjukkan rasa frustrasi terhadap Zelenskyy atas perang tersebut. Di sisi lain, ia menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah lama ia kagumi, dapat dipercaya untuk menjaga perdamaian jika gencatan senjata tercapai.
Pada Senin (3/2/2025), Trump mengecam Zelenskyy yang menyatakan akhir perang masih sangat, sangat jauh. Zelenskyy telah mengisyaratkan bahwa butuh waktu untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang.
"Ini adalah pernyataan terburuk yang pernah dibuat oleh Zelenskyy, dan Amerika tidak akan menoleransinya lebih lama lagi!" kata Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.