JAKARTA, KOMPAS.TV — Dua warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan di perairan Malaysia masih menjalani perawatan di rumah sakit. Salah satu di antaranya dalam kondisi koma setelah menjalani operasi.
Atase Polri KBRI Kuala Lumpur, Kombes Juliarman Pasaribu memastikan, pihaknya terus memantau perkembangan kasus ini.
Selain itu, ia menegaskan, hak-hak para korban harus diberikan secara penuh.
"Dua orang WNI saat ini masih dirawat. Satu di Rumah Sakit Serdang dalam kondisi koma setelah ginjalnya harus diangkat akibat tembakan," ujar Juliarman, Selasa (4/2/2025).
Baca Juga: Begini Keterangan Dubes RI soal 1 WNI Ditangkap Aparat Malaysia
"Korban lainnya, Muhamad Han, warga Aceh, dirawat di Rumah Sakit Klang. Ia sudah sadar setelah operasi, tetapi masih kesulitan berkomunikasi karena menggunakan alat bantu pernapasan," imbuhnya.
Pihak kepolisian Selangor masih menyelidiki kasus ini, termasuk dugaan adanya unsur tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Kasus ini bermula pada Jumat, 24 Januari 2025, ketika lima WNI yang berada di sebuah kapal ditembaki oleh petugas Patroli Maritim Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Akibat insiden tersebut, satu orang WNI meninggal dunia, satu dalam kondisi kritis, dan tiga lainnya mengalami luka-luka.
Jenazah korban tewas telah dipulangkan ke Indonesia dan tiba di kampung halamannya di Rupat, Bengkalis, Riau, pada Rabu (29/1) malam.
Baca Juga: WNI Ditembak di Malaysia, Atase Polri: Korban dalam Pemulihan Usai Operasi | WNI DITEMBAK
Sementara itu, dua WNI yang mengalami luka-luka telah keluar dari rumah sakit, sedangkan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di Malaysia.
Sebelumnya, Juliarman mengungkapkan, Kepolisian Malaysia menargetkan agar berkas perkara kasus penembakan terhadap lima WNI selesai pekan depan.
"Ketika bertemu kemarin meminta supaya masalah ini dilakukan transparan dan cepat. Minggu ini berkas perkara selesai," kata Juliarman dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).
Juliarman meminta kepolisian untuk menindak pelaku penembakan kelima WNI.
Ia juga memastikan pihaknya terus memonitor perkembangan penyidikan terkait kasus tersebut.
"Meminta kepolisian Selangor untuk menindak pelaku jika tidak sesuai prosedur," tegasnya.
"Dan memastikan hak-hak korban diberikan," ucapnya.
Baca Juga: Buntut Penembakan WNI di Malaysia, Menteri P2MI Ungkap Isu Diarahkan pada Tuduhan Narkoba
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.