WASHINGTON, KOMPAS.TV – Pemerintahan Amerika Serikat (AS), di bawah Presiden Donald Trump, pada Jumat (24/1/2025) secara mendadak membekukan hampir seluruh bantuan luar negeri. Kebijakan ini hanya mengecualikan bantuan darurat pangan dan dukungan militer untuk Israel dan Mesir.
Instruksi ini datang hanya beberapa hari setelah Trump dilantik sebagai presiden yang dikeluarkan melalui memo internal dari Menteri Luar Negeri Marco Rubio.
Memo tersebut memerintahkan semua lembaga untuk menghentikan program bantuan luar negeri, termasuk program yang telah disetujui sebelumnya, kecuali jika mendapatkan persetujuan eksplisit dari pemerintahan baru.
Baca Juga: Peneliti Sebut Era Donald Trump Jadi Kesempatan Emas Israel Aneksasi Tepi Barat
“Tidak ada dana baru yang akan dibebankan untuk penghargaan baru atau perpanjangan penghargaan yang ada hingga setiap penghargaan baru atau perpanjangan tersebut telah ditinjau dan disetujui,” demikian bunyi memo tersebut, yang dilansir dari The Associated Press.
Kebijakan ini menandai awal penerapan kebijakan “America First” dari Trump yang berfokus pada kepentingan domestik di atas komitmen internasional.
Langkah ini berpotensi memengaruhi negara-negara sekutu AS, termasuk Ukraina, Yordania, dan Taiwan, yang selama ini menjadi penerima utama bantuan AS.
Ukraina, yang telah menjadi salah satu penerima bantuan terbesar sejak invasi besar-besaran Rusia pada 2022, berada dalam posisi sulit akibat keputusan ini.
Menurut laporan Politico, beberapa pejabat di Departemen Luar Negeri terkejut dengan kebijakan tersebut.
“Departemen Luar Negeri benar-benar membuat kebijakan bantuan ini berubah drastis,” kata seorang pejabat anonim.
Baca Juga: Trump Sahkan Kebijakan Deportasi Massal, Otoritas AS Tangkap Ratusan Migran Tak Berizin
Namun, memo tersebut secara eksplisit memberikan pengecualian untuk bantuan militer ke Israel dan Mesir.
Israel tetap menerima dukungan keamanan yang signifikan, terutama di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
Mesir, penerima utama bantuan pertahanan AS sejak menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979, juga tidak terdampak oleh pembekuan ini.
Rubio juga mempertahankan pengecualian untuk kontribusi AS dalam bantuan darurat pangan, yang dinilai penting untuk menangani krisis kemanusiaan di berbagai belahan dunia.
Langkah yang diambil AS ini didasarkan pada perintah eksekutif Trump yang menginstruksikan tinjauan selama 90 hari terhadap semua program bantuan luar negeri.
Rubio menyebut bahwa penangguhan ini diperlukan untuk memastikan bahwa program federal “tidak tumpang tindih, efektif, dan sesuai dengan kebijakan luar negeri Presiden Trump.”
Baca Juga: Trump Salahkan Zelenskyy karena Lawan Invasi Rusia: Dia Menghadapi Sesuatu yang Lebih Kuat
Sumber : Associated Press/Kyiv Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.