RAMALLAH, KOMPAS.TV - Profesor studi media di Doha Institute for Graduate Studies, Mohamad Elmasry menyatakan bahwa masa jabatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi "kesempatan bersejarah" bagi Israel untuk menganeksasi Tepi Barat, Palestina.
Donald Trump sendiri dikenal sebagai politikus yang mendukung program permukiman ilegal Israel di Palestina. Usai menjabat, Trump pun langsung mencabut sanksi yang dikenakan kepada pemukim ilegal Israel yang dikeluarkan Joe Biden.
Baca Juga: Hizbullah Desak Pasukan Israel Angkat Kaki dari Lebanon Sesuai Kesepakatan, Tel Aviv Menolak
Elmasry menyebut operasi militer Israel di Tepi Barat belakangan ini dan meningkatnya kekerasan pemukim adalah upaya untuk merebut lebih banyak tanah Palestina.
"Israel selama berdekade-dekade mengaku sekadar melawan terorisme, tetapi itu hanya semacam selubung asap. Apa yang diinginkan dan sedang dilakukan Israel adalah memperluas wilayah di Tepi Barat," kata Elmasry dikutip Al Jazeera, Jumat (24/1/2025).
"Ada lebih dari 750.000 pemukim ilegal Israel dan telah menjadi kebijakan Israel untuk memperluas (permukiman ilegal), pelan tapi pasti, ke dalam teritori Palestina."
Israel pun diyakini bakal memanfaatkan periode Trump untuk memperluas proyek permukiman ilegal di Palestina. Terlebih lagi, Trump telah menunjuk diplomat-diplomat papan atas yang mendukung permukiman ilegal Israel.
"Saya kira banyak orang Israel, termasuk elite-elite politik yang melihat pemerintahan Trump sebagai kesempatan historis untuk masuk lebih jauh ke Tepi Barat lebih daripada sebelumnya dan menganeksasi sebanyak mungkin," kata Elmasry.
Israel diketahui meluncurkan operasi militer besar-besaran di kamp pengungsian Jenin, Tepi Barat usai gencatan senjata Gaza berlaku sejak akhir pekan lalu. Pasukan Israel dilaporkan telah membunuh setidaknya 12 orang di Jenin.
Pada saat bersamaan, kekerasan pemukim Israel terhadap penduduk Palestina dilaporkan meningkat usai gencatan senjata Gaza. Pejabat-pejabat Israel pun mengaku berencana memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat.
Baca Juga: Sempat Dikabarkan Terbunuh Serangan Israel, Komandan Hamas Tiba-Tiba Muncul di Gaza
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.