Kompas TV internasional kompas dunia

Ambisi Trump Ingin Ubah Status Warga Negara AS karena Kelahiran, Langsung Diblok Hakim Federal

Kompas.tv - 24 Januari 2025, 07:38 WIB
ambisi-trump-ingin-ubah-status-warga-negara-as-karena-kelahiran-langsung-diblok-hakim-federal
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah terkait perbatasan Amerika Serikat di bagian selatan. Penandatanganan dilakukan di Ruang Oval Gedung Putih, Senin, 20 Januari 2025, di Washington, Amerika Serikat. (Sumber: Foto AP/Evan Vucci)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Ambisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin mengubah status warga negara AS karena kelahiran langsung mendapat hadangan.

Hakim federal memutuskan memblok sementara perintah eksekutif Trump.

Trump sendiri menginginkan agar anak dari imigran ilegal yang lahir di tanah AS tak lagi dianggap sebagai warga negara.

Baca Juga: Israel Serang Jenin di Tepi Barat Gunakan Senjata Berat, PBB: Kamp Pengungsian Tak Bisa Dihuni

Hakim federal, John Coughneour, berpihak pada negara yang menolak perintah Trump, dengan menegaskan sang presiden telah melanggar amandemen ke-14.

“Ini jelas sebuah perintah yang tidak konstitusional,” katanya, Kamis (23/1/2025) dikutip dari The New York Times.

“Jujur saja. Saya sulit mengerti bagaimana anggota dewan pengacara dapat menyatakan dengan tegas ini adalah perintah konstitusional . Hal itu benar-benar membingungkan saya,” ujarnya.

Perintah mengakhiri kewarganegaraan berdasarkan kelahiran direncanakan bakal berlaku efektif pada 20 Februari.

Baca Juga: Israel Bantah Janji ke Arab Saudi Bakal Akui Negara Palestina dan Otoritas Palestina Memerintah Gaza

Hal itu juga berlaku untuk bayi yang lahir dari ibu yang berada di negara tersebut secara legal namun sementara.

Antara lain, seperti wisatawan, mahasiswa atau pekerja sementara.

Perintah hakim, yang berlaku selama dua pekan, menandai dimulainya apa yang hampir pasti akan menjadi pertarungan panjang antara pemerintahan baru dan pengadilan atas agenda ambisius Trump untuk periode kedua.




Sumber : The New York Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x