Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Bantah Janji ke Arab Saudi Bakal Akui Negara Palestina dan Otoritas Palestina Memerintah Gaza

Kompas.tv - 23 Januari 2025, 16:01 WIB
israel-bantah-janji-ke-arab-saudi-bakal-akui-negara-palestina-dan-otoritas-palestina-memerintah-gaza
Warga Palestina kembali ke Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, yang hancur akibat serangan Israel, Senin (20/1/2025) atau sehari sejak berlakunya gencatan senjata antara Hamas dan Israel. (Sumber: AP Photo/Jehad Alshrafi)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel membantah telah menjanjikan Arab Saudi pembentukan negara Israel, juga Otoritas Palestina (PA) akan memerintah Gaza.

Setelah fase pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas tercapai, pembicaraan terkait hari-hari berikutnya di Gaza mulai muncul.

Banyak tokoh internasional menyerukan agar Otoritas Palestina kembali memerintah di Gaza.

Baca Juga: Tentara Korea Utara Jadi Buronan Rusia, Disebut Bunuh 5 Prajurit Putin di Kursk

Juga seruan untuk mencapai solusi dua negara Palestina dan Israel yang komprehensif.

Berdasarkan laporan media Saudi yang berbasis di Inggris, Asharq Al-Awsat, Rabu (22/1/2025), Israel diklaim telah setuju membiarkan Otoritas Palestina mengontrol penyebarangan Rafah antara Gaza dan Mesir pada kesepakatan selanjutnya.

Laporan itu mengatakan pada pertemuan pekan ini antara pejabat intelijen Mesir dan Kepala Shin Bet Ronen Bar serta pemimpin Mossad, David Barnea, Israel sepakat mengizinkan PA mengurus penyeberangan Rafah di bawah pengawasan internasional dan PBB.

Laporan itu, mengutip sumber yang mengetahui pertemuan tersebut, mencatat bahwa pengaturan saat ini hanya sementara, dan kekhawatiran bahwa fase ini hanya untuk gencatan senjata.

Dikutip dari The Times of Israel, Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) membantah laporan tersebut.

Mereka menuduh Otoritas Palestina berupaya menciptakan gambaran palsu yang akan berdampak mereka yang akan mengontrol penyeberagan.

PMO juga mengakui bahwa pengaturan saat ini terkait penyeberangan Rafah memang untuk kerangka fase pertama gencatan senjata, dan akan dievaluasi di masa mendatang.

Mereka juga menambahkan bahwa Otoritas Palestina saat ini hanya memainkan peranan terbatas di perbatasan penyeberangan.

Baca Juga: Gaza Gencatan Senjata, Israel Bombardir Tepi Barat hingga Tewaskan 9 Orang

PMO menegaskan, tentara Israel saat ini mengontrol titik penyeberangan, dan tak ada yang bisa melewatinya tanpa supervisi, pengawasan, dan persetujuan lanjutan dari IDF dan Shin Bet.

Mereka juga menegaskan warga Gaza non-Hamas akan diberikan manajemen teknis di perbatasan dengan pengawasan internasional.

Otoritas Palestina juga menyediakan cap pada paspor yang memungkinkan warga Gaza untuk bisa keluar dari sana.


 




Sumber : The Times of Israel




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x