MOSKOW, KOMPAS.TV — Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah pelantikan resmi pada bulan ini. Kremlin menyebut pertemuan itu dapat menjadi momentum memperbaiki hubungan bilateral yang memburuk di era Presiden Joe Biden.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pertemuan antara kedua pemimpin hanya membutuhkan keinginan bersama untuk berdialog tanpa syarat khusus.
"Tidak ada syarat yang diperlukan. Yang dibutuhkan hanyalah keinginan dan kemauan politik untuk menyelesaikan persoalan yang ada melalui dialog," kata Peskov dalam jumpa pers di Moskow, Jumat (10/1/2025), dikutip dari Anadolu.
Baca Juga: AS Yakin Putin Putus Asa Usai Pakai Tentara Korea Utara untuk Bantu Rusia Lawan Ukraina
Peskov menambahkan, Rusia menyambut baik niat Trump untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog.
Namun, hingga saat ini, pihak Trump belum menghubungi Rusia. Kremlin, menyebut kontak kemungkinan terjadi setelah pelantikan.
Dalam kesempatan itu, Peskov juga mengkritik kebijakan pemerintahan Joe Biden yang dinilai memperburuk hubungan bilateral dengan Rusia menjelang transisi kekuasaan di AS.
Menurut Peskov, langkah Biden justru memperumit situasi yang akan dihadapi Trump saat memulai masa jabatan.
"Kami memahami bahwa pemerintahan Biden akan meninggalkan warisan yang sulit bagi tim Trump. Dalam konteks ini, kemungkinan besar mereka akan memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia," kata Peskov.
Namun, Peskov menegaskan pihaknya enggan berspekulasi lebih jauh soal sanksi sebelum ada keputusan resmi dari Washington.
Selain membahas rencana pertemuan Putin-Trump, Kremlin kembali menegaskan posisinya terkait konflik di Ukraina.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.