GAZA, KOMPAS.TV - Hamas dan Fatah kembali bersatu dan akan mencapai kesepakatan untuk menunjuk pihak yang memimpin Gaza usai perang.
Menurut pejabat Palestina, kedua gerakan perlawanan Palestina itu akan menunjuk komite teknokrat politik yang independen untuk memerintah di Gaza.
Penunjukan komite itu secara efektif akan mengakhiri kepemimpinan Hamas, dan diyakini bisa membantu meningkatkan pembicaraan dengan Israel.
Baca Juga: Temuan Amnesty International: Genosida Memang Terjadi di Gaza, Warga Palestina Tewas dengan Lambat
Kedua faksi tersebut telah membuat sejumlah upaya untuk berbaikan sejak Hamas mengambilalih Gaza pada 2007.
Sementara itu, Israel berusaha keras mengesampingkan peran Hamas dan Fatah pasca-perang di Gaza.
Pejabat Otoritas Palestina pada Selasa (3/12/2024) mengonfirmasikan adanya kesepakatan awal yang tercapai beberapa pekan setelah negosiasi di Kairo.
Dikutip dari Associated Press, Kamis (5/11/2024), pejabat itu mengatakan komite tersebut akan diisi 12-15 anggota, dan kebanyakan dari mereka berasal dari Gaza.
Komite tersebut akan melapor ke Otoritas Palestina, yang didukung Barat dan memiliki markas di Tepi Barat.
Mereka juga akan dibantu pihak lokal serta internasional untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi.
Pejabat Hamas mengatakan bahwa Hamas dan Fatah telah sepakat untuk persyaratan umum.
Tetapi mereka mengatakan saat ini tengah bernegosiasi untuk beberapa detail, dan individu yang akan bertugas di komite itu.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.