Sadari Ancaman ke China, Xi Jinping Peringatkan Pejabat Keamanan untuk Siapkan Skenario Terburuk

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping,  memperingatkan pejabatnya untuk menyiapkan skenario terburuk.

Hal itu diungkapkan Xi di tengah usaha Partai Komunias China (CCP) untuk menghadapi ancaman internal dan eksternal ke negara itu.

Xi Jinping mengatakan bahwa pejabat keamanan nasional China harus bersiap untuk skenario terburuk dan bersiap untuk badai laut yang bisa menghantam China.

“Kompleksitas dan kesulitan masalah keamanan nasional yang kita hadapi sekarang telah meningkat secara signifikan,” ujar Xi, Selasa (30/5/2023), dikutip dari CNN.

Baca Juga: Trump akan Ditantang Mantan Wakilnya di Nominasi Calon Presiden AS dari Partai Republik

“Kita harus mematuhi pemikiran garis bawah dan pemikiran skenario terburuk, dan bersiap menjalani ujian besar dari angin kencang dan gelombang besar, bahkan lautan badai yang berbahaya,” tambahnya.

Instruksi tegas Xi Jinping tersebut datang saat China menghadapi sejumlah tantangan, dari ekonomi yang sedang berjuang hingga apa yang dilihatnya sebagai lingkungan internasional yang semakin tidak bersahabat.

Ia juga menyerukan agar China terus mendorong pembangunan pengawasan risiko keamanan nasional dan sistem peringatan dini.

Selain itu, juga meningkatkan pendidikan keamanan nasional dan meningkatkan manajemen keamanan data dan kecerdasan buatan.

Menurut para ahli, sejak berkuasa sekitar satu dekade lalu, Xi membuat keamanan nasional sebagai kunci paradigma yang menembus semua aspek pemerintahan China.

Ia telah memperluas konsep keamanan nasional untuk mencakui segala hal, yang dimulai dari politik, ekonomi, pertahanan, budaya, ekologi hingga dunia maya.

Baca Juga: China Peringatkan Risiko Kecerdasan Buatan atau AI, Dorong Penguatan Langkah Keamanan Nasional

Konsep itu meluas dari laut dalam dan darah kutub ke luar angkasa, serta data besar dan kecerdasan buatan.

Di bawah gagasan Xi tentang keamanan nasional yang komprehensif, China telah memperkenalkan serangkaian undang-undang (UU) untuk melindungi diri dari ancaman yang dirasakan.

Hal itu termasuk UU tentang kontra-terorisme, kontra-spionase, keamanan dunia maya, operasi non-pemerintah asing, intelijen nasional dan keamanan data.

Baru-baru ini, ia memperluas cakupan UU kontra-spionase yang sudah luas dari yang mencakup rahasia dan intelijen negara, menjadi dokumen, data, materi, atau barang apa pun yang terkait dengan keamanan dan kepentingan nasional.