Kompas TV entertainment musik

Beli Lisensi 3 Lagu Mirip Lagu Luar, Ahmad Dhani: Cuma Rp20 Juta

Kompas.tv - 15 Mei 2025, 01:00 WIB
beli-lisensi-3-lagu-mirip-lagu-luar-ahmad-dhani-cuma-rp20-juta
Ahmad Dhani (Sumber: KompasTV)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah sorotan warganet yang menuding sejumlah lagunya menjiplak karya musisi internasional, Ahmad Dhani menegaskan bahwa tuduhan tersebut tak berdasar. Ia menyebut lagunya bukan hasil plagiarisme, melainkan hasil adaptasi sah yang telah melalui prosedur hukum.

Dalam sebuah wawancara yang dikutip kembali Kompas.com pada Rabu (14/5/2025), pentolan Dewa 19 itu mengaku sudah terbiasa menghadapi tudingan seperti ini.

“Ya, namanya orang awam pasti bilangnya plagiat. Kita harus maklumi. Pengamat musik juga ada yang awam. Kalau dia tidak awam, enggak mungkin bilang begitu,” ujar Dhani, menanggapi tudingan publik.

Baca Juga: Ahmad Dhani Buka Suara soal Tuduhan Menjiplak Lagu, Sebut Bukan Plagiat tapi Adaptasi Legal

Lisensi Resmi dari Luar Negeri, Cukup Rp 20 Juta

Ahmad Dhani menjelaskan bahwa ia membeli lisensi resmi dari pemegang hak cipta lagu-lagu asing tersebut. Salah satu contohnya terjadi pada tahun 2010, di mana ia berhasil mengamankan hak cipta lagu luar negeri hanya dengan biaya Rp20 juta.

“Awalnya mereka pikir Indonesia besar, mintanya macam-macam. Tapi karena mereka punya perwakilan di sini, akhirnya bisa dijelaskan. Jadi, dengan Rp20 juta bisa dapat rights-nya,” ungkap Dhani.

Ia menambahkan, sistem pembelian seperti ini disebut advance royalty, sebuah mekanisme yang sah dan biasa digunakan oleh musisi profesional. Bahkan menurutnya, musisi lain seperti The Overtunes pun menggunakan sistem serupa saat memakai lagu Backstreet Boys.

“Saya belum tanya (harganya), tapi sepertinya enggak mahal, itu kan advance royalty,” tambahnya.

Baca Juga: MKD Putuskan Ahmad Dhani Langgar Etik DPR, Rayen Pono: Masih Belum Minta Maaf

Tiga Lagu Mirip Lagu Luar, Tapi Sudah Dibayar

Beberapa lagu Dhani yang sering disebut mirip dengan lagu asing antara lain:

  • “Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada” (2004), yang disebut-sebut menyerupai lagu “Tears Never Dry” (1997) karya Stephen Simmonds.
  • “Cinta Mati 2” (2009) oleh Mulan Jameela, yang memiliki kemiripan dengan “Real Life” milik Sergio Mendes.
  • “Cinta Mati 3” (2010), juga oleh Mulan Jameela, yang dibandingkan dengan lagu “Do You Believe in Love” milik Michael English.

Namun bagi Dhani, kemiripan bukan berarti penjiplakan. Ia melihat bahwa ketidaktahuan publik terhadap mekanisme hukum musik menjadi akar dari kesalahpahaman ini.

“Langkah saya ini bentuk profesionalisme. Menghormati hak cipta dengan beli lisensi resmi itu bukan hal baru dalam industri musik,” tegas Dhani.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x