JAKARTA, KOMPAS.TV – PT PAL Indonesia menandatangani tujuh kerja sama strategis dalam rangkaian Indo Defence 2025 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 11-14 Juni 2025.
Direktur Pemasaran PT PAL Indonesia Wiyono Komodjojo menjelaskan, kerja sama tersebut mencakup sektor pengembangan platform; maintenance, repair, and overhaul (MRO) sistem persenjataan; hingga peningkatan bisnis kapal selam.
“Ada tujuh kerja sama,” kata Wiyono di JIExpo Kemayoran, Sabtu (14/6/2025), dikutip dari keterangan tertulis yang diterima redaksi Kompas.tv.
Ia menjelaskan, sebagai BUMN Industri Pertahanan di bidang maritim, PT PAL terus memperkuat kolaborasi dengan mitra-mitra strategis global untuk membangun ekosistem industri pertahanan dan industrialisasi dalam negeri.
Baca Juga: Indo Defence 2025: Intip Pesawat Tempur Rafale dan Alutsista Canggih dari 42 Negara
Wiyono menuturkan, kerja sama tersebut di antaranya kemitraan strategis dengan TAIS, galangan kapal asal Turki.
Menurutnya, kolaborasi ini fokus pada pengembangan platform kapal kombatan/non-kombatan dan implementasi offset yang akan dibangun di Indonesia.
Kemudian ada kerja sama dengan Bofors untuk kegiatan MRO sistem persenjataan kaliber 40 mm dan 57 mm.
“Sistem senjata ini telah menjadi bagian integral dari armada kapal perang, termasuk yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut,” jelasnya.
Lalu kerja sama peningkatan bisnis kapal selam Scorpene Evolved dan Frigate dengan Naval Group, serta nota kesepahaman persiapan joint venture di lingkup integrated logistic support (ILS) dengan Iridium.
“Kolaborasi ini menjadi bukti sinergi antarnegara dalam memperkuat industri pertahanan berdaya saing tinggi dan memberikan dampak diplomasi,” imbuhnya.
Wiyono juga menyampaikan, kehadiran produk-produk unggulan PT PAL di Indo Defence 2025 sukses menarik perhatian pengunjung, khususnya atase pertahanan dari beberapa negara.
Baca Juga: Prabowo Saksikan Penandatanganan 27 Kontrak Industri Pertahanan Senilai Rp33 T di Indo Defence
Produk-produk tersebut mulai dari kapal rumah sakit/hospital ship dan kapal frigate, hingga produk baru, seperti Maritime Technology Combat Management System (CMS) untuk kapal perang, dan kapal selam tanpa awak atau unmanned autonomous submarine.
“Ada salah satu mitra global ingin membeli dan menyaksikan pada saat nanti pengujian dan sea trial,” ucap Wiyono.
Kehadiran PT PAL dalam Indo Defence 2025, kata dia, bukan hanya untuk kepentingan perusahaan, tapi juga upaya strategis untuk membangun ekosistem industri pertahanan dan industrialisasi dalam negeri.
“Misinya tidak hanya untuk PT PAL, tapi untuk perusahaan-perusahaan dalam negeri bertumbuh sehingga ketergantungan kita kepada pihak asing semakin berkurang,” tuturnya.
Selain itu, agar Indonesia semakin mandiri secara teknologi maupun sumber daya manusia (SDM), dalam menciptakan pertahanan negara yang kuat dan memberikan deterrence effect.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.