KOMPAS.TV - Lembaga internasional seperti OECD, Bank Dunia, hingga IMF ramai-ramai memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan.
Besar tekanan global dan penurunan produktivitas dalam negeri akibat lesunya sektor manufaktur menyebabkan terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), bahkan dikhawatirkan masih ada gelombang PHK susulan.
Hal inilah yang membuat laju konsumsi juga sulit terdongkrak, hingga pertumbuhan ekonomi ramai-ramai dikoreksi ke bawah.
Haruskah menerima begitu saja proyeksi ekonomi yang diturunkan oleh lembaga dunia?
Atau perlu ada upaya cepat dari pemerintah untuk mengungkit ekonomi, terutama dalam mencegah kelas menengah makin terpuruk?
Kompas Bisnis membahas lebih lanjut bersama Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin.
Baca Juga: IMF Proyeksi Pengangguran RI 2025 Tertinggi Kedua di Asia, Istana: Data Itu Jadi Masukan
#ekonomi #worldbank #imf #pemerintah
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.