JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengapresiasi pembangunan pabrik baru PT Daikin Industries Indonesia yang fokus memproduksi Air Conditioner (AC) rumah tangga.
Pabrik itu dibangun di Greenland International Industrial City atau GIIC, di Kota Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Nilai investasinya sebesar Rp3,3 triliun dan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit per tahun.
Wamen Faisol menyakini, kehadiran pabrik baru ini dapat memenuhi kebutuhan AC domestik yang selama ini masih banyak dipenuhi dari impor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan industri elektronika sepanjang tahun 2024 tercatat masih mengalami defisit sebesar 16,2 miliar dolar AS dan impor produk elektronika tercatat sebesar 25,43 Miliar dolar AS.
Sedangkan, ekspornya hanya mencapai 9,23 miliar dolar AS.
Baca Juga: Kemenperin Tegaskan PHK Panasonic Holdings Tidak Terjadi di Indonesia
Faisol menjelaskan, salah satu kontributor utama impor elektronik tersebut yaitu produk AC rumah tangga, dengan nilai mencapai 420,46 juta dolar AS pada tahun 2024.
“Nilai impor produk AC yang tinggi, mencerminkan meningkatnya permintaan domestik terhadap AC,” kata Faisol dalam keterangan resminya, Jumat (16/5).
“Saat ini AC telah menjadi kebutuhan pokok seiring dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, meningkatnya daya beli masyarakat, serta kesadaran akan kualitas udara turut mendorong penggunaan AC secara luas,” tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, Wamenperin mengapreasi kehadiran pabrik baru PT Daikin Industries Indonesia, yang bisa mengurangi ketergantungan impor serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur AC di kawasan ASEAN.
Baca Juga: Kebutuhan AC Dunia Capai 2 Miliar Unit, Indonesia Mau Dorong Ekspor 10 Juta Unit per Tahun
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.