SERANG, KOMPAS.TV – Gabah Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) Cabang Serang terserap optimal.
Pada periode Maret hingga April 2025, jumlah angka yang terserap terbilang tinggi, yakni mencapai 24.180 ton lebih.
Baca Juga: Bapanas Yakin Bulog Bisa Serap 3 Juta Ton Gabah Petani untuk Amankan CBP 2025
Atas capaian itu, pihak Bulog Cabang Serang yang berada di bawah Kanwil DKI Jakarta mencatatkan kinerja positif dalam penyerapan gabah dari para petani di wilayah Kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kota Serang, Banten.
Berdasarkan catatan, angka tersebut melampaui target yang ditetapkan pemerintah untuk Perum Bulog Cabang Serang sebesar 23.000 ton, atau mencapai 104,08 persen dari target.
Kepala Bulog Cabang Serang, Johan Wahyudi mengatakan, ternyata tidak hanya gabah, penyerapan beras juga telah melampaui target.
Dari sejumlah kelompok tani di wilayah tersebut, Bulog mencatat pembelian beras sebanyak 1.653 ton lebih.
Johan menjelaskan, capaian itu menjadi sinyal positif dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
“Alhamdulillah semua target tercapai. Gabah kering panen yang kami serap mencapai 104 persen. Untuk beras bahkan mencapai 127 persen dari target yang ditetapkan,” kata Johan dalam keterangan resminya diterima Kompas.tv, Selasa (13/5/2025).
Ia melanjutkan, secara nasional, pemerintah menargetkan penyerapan setara 3 juta ton beras selama panen raya tahun ini.
Panen berlangsung sejak akhir Februari hingga April, dan hasilnya jauh melebihi capaian tahunan yang biasanya hanya sekitar 2 juta ton.
“Biasanya dalam setahun hanya 2 juta ton. Sekarang, hanya dalam dua bulan, sudah tercapai 3 juta ton. Ini pencapaian luar biasa,” tutur Johan.
Baca Juga: Serapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Bulog Klaim Tertinggi dalam 10 Tahun
Ia menambahkan, besarnya target penyerapan disesuaikan dengan kapasitas produksi setiap wilayah.
Perum Bulog Cabang Serang memastikan stok pangan di wilayahnya dan Cilegon dalam kondisi aman dan cukup hingga tahun depan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.