JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut proses perundingan tarif dengan Amerika Serikat (AS) berlangsung dengan baik.
Indonesia, kata dia, adalah salah satu dari 20 negara yang paling awal memulai proses perundingan tarif dengan AS.
Airlangga yang menjadi ketua delegasi Indonesia dalam perundingan tarif, mengatakan pihaknya telah menandatangani perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement) dengan Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR).
"Indonesia telah menandatangani non-disclosure agreement dengan USTR. Artinya kita sudah masuk dalam negosiasi dan Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang sudah memulai proses negosiasi awal," ungkapnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Jumat (25/4/2025).
Politikus Partai Golkar itu pun mengaku akan menggelar konsultasi internal dengan pemangku kepentingan di Indonesia sepulangnya dari AS.
Konsultasi dilakukan bersamaan dengan perundingan tingkat teknis dengan rezim Donald Trump.
Baca Juga: Negosiasi Tarif Impor Berlanjut, RI Ingin Ada Sisa Waktu 30 Hari untuk Implementasi Kesepakatan
Airlangga mengatakan pihak AS mengapresiasi proposal Indonesia dalam perundingan tarif impor.
Dia mengungkapkan proses negosiasi Indonesia dan AS sudah memasuki pembahasan teknis.
Airlangga telah bertemu Menteri Keuangan AS Scott Bessent di Washington pada Kamis (24/4/2025).
"Secara keseluruhan, pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi strategi, pendekatan, serta proposal yang diusulkan Indonesia. Kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis," katanya.
"Bahkan secara teknis sudah dipersiapkan lima sektor khusus sejenis working group agar ada percepatan dalam pembahasan."
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Washington menerapkan tarif impor untuk mendorong negara-negara mitra dagangnya untuk membentuk tatanan perdagangan baru yang dinilai lebih saling menguntungkan.
Sri Mulyani menyatakan Indonesia akan memperkuat diplomasi ekonomi melalui berbagai jalur untuk menghadapi tarif impor AS.
“Di dalam konteks ini tentu kita juga harus terus mempelajari perkembangan ini, karena di dalam pembahasan kami, Amerika juga menyoroti mengenai hubungan Amerika dengan China yang merupakan salah satu hal, yang tentu akan berpengaruh terhadap Indonesia maupun seluruh kawasan ekonomi di dunia," katanya.
Baca Juga: Bertemu Airlangga, Mendag AS Apresiasi Isi Proposal Negosiasi RI dengan Tawaran Konkret
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.