JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai NasDem Rachmat Gobel mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi besar terhadap industri yang ada di dalam negeri buntut kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Hal tersebut disampaikan oleh Rachmat Gobel dalam tayangan Kompas Bisnis di Kompas TV, Senin (7/4/2025).
“Yang paling penting adalah pemerintah dengan kebijakan yang disampaikan Presiden Trump, saya berharap pemerintah bisa melakukan evaluasi besar terhadap industri yang ada di dalam negeri ini sendiri, seberapa kuat kita punya industri,” ucap Rachmat.
Baca Juga: Prabowo Pamer Kinerja 150 Hari Pemerintahannya: Berbagai Kasus Besar Terungkap
“Sekarang Amerika, besok mungkin Eropa, besok mungkin negara lain lagi, nah ini harus kita lihat. Sementara kita ini, ketergantungan kita dan besarnya impor dari luar negeri untuk mengisi pasar kita cukup besar, ini yang harus dievaluasi,” lanjutnya.
Rachmat Gobel pun menyoroti sikap pemerintah yang menurutnya belum garang atau galak terhadap impor pakaian bekas.
“Pakaian bekas itu kan mematikan garmen-garmen kecil, itu saja pemerintah tidak bisa selesaikan, artinya tidak ada visi dalam membangun industri tekstil garmen di Indonesia, kurang,” kata Rachmat.
Baca Juga: Prabowo Respons Kebijakan Tarif Trump: Kita Harus Negosiasi!
Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengumumkan tarif resiprokal terhadap banyak negara. Sebagaimana kebijakan Trump, tarif resiprokal yang ditetapkan untuk Indonesia adalah 32 persen.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.