JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengambil langkah strategis untuk mempercepat perbaikan fasilitas Common Gas Cleaning (CGC) Plant di smelternya dengan mengimpor komponen penting menggunakan pesawat kargo Antonov AN-124 dan Boeing 747.
Komponen ini dikirim ke Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan darat menuju Gresik, Jawa Timur.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan smelter agar bisa segera kembali beroperasi.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar proses recovery ini berjalan efektif dan efisien agar smelter secepatnya kembali berproduksi. Pemilihan pesawat kargo karena waktu tempuh pengiriman komponen dari luar negeri hanya 35 jam. Ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan kapal laut yang memerlukan waktu sekitar 60 hari,” ujarnya di Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Pengangkatan CPNS 2024 Dijadwalkan Oktober 2025, Ini Penjelasan Menteri PANRB
Tony menjelaskan bahwa penggunaan transportasi udara menjadi solusi untuk memangkas waktu pengiriman yang seharusnya memakan waktu berminggu-minggu.
Hal ini sangat penting mengingat komponen yang rusak harus segera diganti dengan yang baru.
“Penggunaan Antonov dipilih karena beberapa komponen penting seperti Wet Electrostatic Precipitator internals (bundel tabung) dan metal expansion joints yang diproduksi di Jerman memiliki ukuran yang terlalu besar untuk diangkut oleh pesawat kargo reguler, sementara pengiriman laut akan memakan waktu sangat lama,” jelasnya.
PTFI merencanakan tiga kali pengiriman dengan total berat kargo mencapai 75,7 ton menggunakan tiga pesawat Antonov.
Pengiriman pertama berlangsung pada 6 Februari 2025, disusul pengiriman kedua pada 25 Februari 2025, dan terakhir pada 2 Maret 2025, langsung dari Frankfurt, Jerman, menuju Bandara Juanda, Surabaya. Waktu tempuh penerbangan ini mencapai 35 jam.
Sebelumnya, pada 29 November 2024, PTFI juga telah menggunakan Boeing 747 untuk pengiriman perdana dengan total berat 58 ton.
Tony juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berperan dalam kelancaran pengiriman ini.
“Terima kasih kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, TNI AL dan AU, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I, Kantor Bea Cukai Juanda, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Gresik, Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus, Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan, serta Otoritas Bandara Juanda,” tutupnya.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Freeport Penempatan di Gresik, Berikut Persyaratan dan Cara Daftarnya
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.