DUBAI, KOMPAS.TV- Pemerintah Indonesia bersama perusahaan energi terbarukan yang berpusat di Abu Dhabi, Masdar, membahas rencana penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata.
Rencana ini dibahas oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi, di sela acara World Government Summit (WGS) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada Selasa (11/2/2025),
Airlangga mengungkap, pertemuan keduanya membahas peningkatan kerja sama PLN dan Masdar dengan target menambah kapasitas PLTS Cirata pada tahap berikutnya.
Dengan luasan waduk sekitar 6.200 Ha, potensi pengembangan PLTS Terapung Cirata bisa mencapai lebih dari 1.000 MWp.
Baca Juga: Di Tengah Buruknya Kualitas Jakarta, Benarkah PLTS Bisa Jadi Salah Satu Solusi?
"Peningkatan kerja sama tersebut telah dimulai dengan ditandatanganinya Joint Development Study Agreement Cirata Phase II pada tahun lalu," kata Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.tv, Rabu (13/2).
PLTS Terapung Cirata berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Proyek tersebut dilaksanakan oleh Masdar bekerja sama dengan PLN dan sudah mulai beroperasi pada November 2023.
Sebagai PLTS Terapung terbesar di ASEAN berkapasitas 192 Megawatt Peak (MWp), PLTS Cirata mampu mensuplai listrik ke 50.000 rumah.
“PLTS Cirata memunculkan harapan baru dalam upaya Indonesia untuk mencapai energi berkelanjutan. Kerja sama ini menunjukkan komitmen Masdar untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” katanya.
Ia menuturkan, Masdar juga telah menjalin kerja sama dengan PLN dan Pertamina dalam beberapa rencana proyek energi terbarukan yang menggunakan tenaga surya, angin, green hydrogen dan panas bumi.
Baca Juga: Emirates Ingin Tambah Frekuensi Penerbangan Pesawat Jumbo A380 dan Boeing 777 ke Indonesia
Mohamed Jameel Al Ramahi menambahkan, salah satu proyek yang sedang dijajaki bersama PLN dan Pertamina terkait dengan dukungan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami berharap agar pengembangan energi bersih di IKN berkapasitas 200 MW dapat segera terselesaikan,” tutur Mohamed.
Pemerintah RI juga mendorong Masdar untuk mengeksplorasi kerja sama energi terbarukan lainnya termasuk energi nuklir guna mendukung pencapaian net-zero emission pada tahun 2060.
Selain dengan CEO Masdar, dalam kesempatan itu Airlangga juga bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.