JAKARTA, KOMPAS.TV – Peluang perempuan dalam jabatan strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebut sebagai salah satu pokok pikiran rancangan undang-undang (RUU) tentang perubahan ketiga atas undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini disampaikan Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU BUMN Eko Hendro Purnomo dalam Rapat Kerja Tingkat I bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Sabtu (1/2/2025), dipantau dari YouTube KompasTV.
“Karyawan perempuan diberikan peluang untuk menduduki posisi jabatan direksi, dewan komisaris, atau jabatan strategis lainnya di Badan Usaha Milik Negara,” sebut Eko.
Lantas, bagaimana posisi perempuan saat ini, khususnya dalam dunia kerja di Indonesia?
Baca Juga: Daftar Lowongan Kerja BUMN Bulan Februari 2025, Lengkap dengan Link Pendaftarannya
Menilik hasil Global Gender Gap 2024 Report (Laporan Kesenjangan Gender Global 2024) yang dipublikasikan World Economic Forum, secara general Indonesia menduduki rangking 100 dari 146 negara dalam The Global Gender Gap Index 2024 rankings.
Rangking ini mengalami penurunan sebesar 13 peringkat dari tahun sebelumya. Tidak hanya rangking, skor Global Gender Gap Index Indonesia juga mengalami penurunan.
Tercatat pada tahun 2024, Global Gender Gap Index Indonesia adalah sebesar 0,686, di mana angka ini mengalami penurunan sebesar -0,011 dari tahun sebelumnya, yaitu 0,697 pada tahun 2023.
Sebagai catatan, skor 1 menunjukkan paritas/keseimbangan gender penuh, tetapi jika nilai semakin kecil, maka semakin tidak seimbang/tidak setara.
Dengan skor 0.686 yang diperoleh, berarti Indonesia telah berhasil menutup kesenjangan sebesar 68,6%.
Namun, nilai ini masih cenderung jauh dari setara, melihat Islandia yang menduduki rangking pertama berhasil mencapai skor 0,935, diikuti rangking kedua dan ketiga yang diduduki Finlandia dan Norwegia dengan skor masing-masing 0,875.
Baca Juga: Viral Video Karyawan BUMN Ejek Tenaga Honorer soal BPJS, PT Timah Minta Maaf
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, situs World Economic Forum, situs BPS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.