Kompas TV cerita ramadan risalah

Pidato Menggetarkan Rasulullah saat Fathul Makkah, Terjadi di Bulan Ramadan 8 Hijriah

Sabtu, 23 April 2022 | 05:05 WIB
pidato-menggetarkan-rasulullah-saat-fathul-makkah-terjadi-di-bulan-ramadan-8-hijriah
Ilustrasi Ka'bah. Inilah peristiwa dalam pidato Fathul Makkah yang terkenal, ketika Nabi berpidato. (Sumber: Konevi/Unsplash)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketika berhasil membebaskan Kota Makkah atau dikenal dengan sejarah bernama Fathul Makkah, Rasulullah lantas berpidato di Ka’bah. Hal ini terjadi pada bulan 20 atau 21 Ramadan tahun ke-8 Hijriah.

Pidato ini menjadi salah satu pidato/khutbah yang paling menggemparkan dalam sejarah, sebab isinya berisi sebuah cinta dan ajaran penting Islam, serta nasib orang-orang Quraisy pasca penaklukan kota tersebut (Fathul Makkah). 

Dikutip dari Sirah Nabawiyah Ar-Rahiq AlMakthum karya Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfuri (hal.573) dikisahkan, ketika peristiwa Fathul Makkah terjadi dan berakhir dengan penuh kedamaian dan Quraisy menyerah, Rasulullah menuju berjalan menuju Ka’bah.

Lantas, beliau salat dan mengeliling Ka’bah dengan takbir. Umat muslim pun berbaris mememenuhi masjid dan menantikan apa yang beliau lakukan.

Rasulullah pun memegangi dua tiang pintu Masjidil Haram, sementara orang-orang Quraisy berkerumun di bawahnya. Mereka pun harap-harap cemas tentang nasib mereka. 

Baca Juga: Kisah Singkat Pendirian Ka'bah, Dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Sedikit demi Sedikit

Pidato Menggetarkan Rasulullah

Dikisahkan, Rasulullah lantas berpidato dengan indah. Beginilah pidato beliau:

Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, yang telah membenarkan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan Dia sendiri yang mengalahkan musuh-musuhnya.

Ketahuilah bahwa segala kekuasaan, kemuliaan atau darah, atau kekayaan itu berada di bawah kedua kakiku ini, kecuali pelayan Ka'bah dan pemberi minuman kepada jemaah haji. Ketahuilah, korban pembunuhan karena ketidaksengajaan itu sama dengan pembunuhan seperti membunuh dengan cambuk atau tongkat, maka diyatnya diperberat yaitu berupa seratus unta. Empat puluh ekor di antaranya harus dalam keadaan bunting.

Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya Allah telah mengenyahkan semangat jahiliyah dan mengagung-agungkan nenek moyang kalian, karena semua manusia berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah.



Sumber : Kompas TV

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.


BERITA LAINNYA


Film

Sinopsis Drama Korea Doona, Ajang Bae Suzy Comeback

Sabtu, 23 September 2023 | 00:00 WIB
Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.