Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Waspada! Bukan Cuma Industri Garmen, Ekonom Sebut PHK juga Ancam 5 Sektor Ini

Kompas.tv - 26 Oktober 2022, 14:43 WIB
waspada-bukan-cuma-industri-garmen-ekonom-sebut-phk-juga-ancam-5-sektor-ini
Ilustrasi PHK. Ekonom proyeksi retail, industri otomotif, elektronik, transportasi, dan pariwisata akan rentan terhadap PHK massal di tahun ini dan tahun 2023. (Sumber: Tribunsolo.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia akan melanda sektor-sektor di luar bidang teknologi. Sepanjang tahun ini, PHK yang terjadi di RI didominasi oleh startup dan perusahaan seperti Shopee, Grab Kitchen dan Indosat Ooredoo. 

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan, PHK juga akan terjadi di industri alas kaki dan garmen.

Sedangkan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira  menambahkan, sektor yang paling rentan mengalami PHK adalah retail, industri otomotif, elektronik, transportasi, dan pariwisata. 

Bhima menjelaskan, sektor retail, otomotif dan elektronik terdampak naiknya inflasi dan suku bunga pinjaman bank. Sementara pariwisata terdampak dari negara asal wisatawan mancanegara yakni China, yang masih menerapkan lockdown.

"Sementara wisman di dalam negeri terdampak naiknya harga BBM dan ancaman resesi, sehingga menurunkan permintaan transportasi dan perhotelan-restoran," kata Bhima saat diwawancara KOMPAS.TV, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga: Apindo: Pesanan Anjlok 50 Persen, PHK akan Terjadi di Sektor Alas Kaki dan Garmen

Menurutnya,  dalam 5 tahun terakhir sudah marak terjadi PHK di industri garmen atau pakaian. Faktornya bermacam macam, ada perusahaan yang relokasi ke Vietnam dan Ethiopia karena mengincar upah rendah, ada juga pengusaha yang mengalami penurunan penjualan di dalam negeri. 

"Saat ini pasar ekspor pasti tertekan karena ancaman resesi, sehingga konsumen menunda belanja pakaian baru. Pengusaha juga tertekan impor bahan baku tekstil akibat selisih kurs rupiah yang melemah," ujar Bhima. 


 

"Dampaknya bukan cuma PHK massal tapi juga daya saing tekstil garmen makin melemah, Indonesia bisa tidak dilirik sebagai basis produksi tekstil garmen," tambahnya. 

Bhima memperkirakan, PHK massal di sektor padat karya akan membuat tingkat pengangguran meningkat kembali diatas 5,9 persen.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x