Kompas TV nasional berita kompas tv

Polemik Adanya Tolak Rapid dan Swab Test Corona

Kompas.tv - 29 Juli 2020, 15:01 WIB

BALI, KOMPAS.TV - Kecaman atas aksi menolak tes rapid dan swab corona yang dilakukan sekelompok orang di Bali akhir pekan lalu terus mengalir.

Polisi masih mendalami adanya unsur pidana dalam pelaksanaan unjuk rasa menolak rapid test di Denpasar Bali.

Juru bicara satgas nasional penanganan corona, Wiku Adisasmito, meminta sejumlah artis untuk tidak menyebarkan informasi yang salah.

Wiku menyebut, sebagai sorotan publik, artis harus bisa membantu menyebarkan data dan informasi dari sumber yang valid agar dapat diikuti masyarakat dengan baik.

Pasca unjuk rasa tolak rapid dan swab test sebagai syarat administrasi, Wakil Gubernur Bali, Cokorda Oka Artha Ardana,  menyebut hingga saat ini Pemprov Bali masih berpegang pada peraturan gubernur yang mengaharuskan tes rapid dan swab sebagai syarat untuk bepergian.

Sementara itu, polisi masih mendalami adanya unsur pidana dalam aksi unjuk rasa menolak rapid test di Denpasar Bali.

Polresta Denpasar juga tengah berkoordinasi dengan Satpol PP serta gugus tugas covid-19 Denpasar untuk menindaklanjuti aksi tersebut, mengingat para peserta aksi tidak menggunakan masker dan tak menjaga jarak.

Aksi massa menolak rapid dan swab test sebagai syarat administrasi yang digelar Masyarakat Nusantara Sehat, di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Bali, Minggu 26 Juli lalu.

Baca Juga: Jerinx SID Demo Tolak Rapid Test, Gubernur Bali: Gak Ada Sanksi



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x