PAN dan Partai Gelora Ketemu Jokowi, Wakil Ketua MPR: Tak Masalah, Kalau Perlu Undang Semua Partai

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Jazilul Fawaid mengaku tak mempermasalahkan pertemuan Partai Amanat Nasional dan Partai Gelora dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan beberapa hari lalu.

Terkait rumor dua parpol itu masuk dalam koalisi pemerintah, ia mengatakan siapapun bisa terlibat membangun bangsa, khususnya menangani pandemi corona.

“Era seperti ini kita butuh kebersamaan, tidak dalam hal pengertian koalisi dalam pemerintahan di luar maupun di dalam pemerintah, sekarang harus mengutamakan rakyat,” ujar Jazilul Minggu (26/7/2020).

Baca Juga: Cerita di Balik Kerinduan Jokowi Dikritik Fahri Hamzah hingga Berat Badan Turun 3 Kg

Ia bahkan menilai baik jika Presiden Jokowi berkomunikasi dengan semua partai, kalau perlu dengan ketua umumnya, karena negara memerlukan kebersamaan.

“Kalau menurut saya tidak ada masalah, kalau perlu Pak Jokowi undang seluruh pimpinan partai,” kata dia.

Jazilul menjelaskan pertemuan Jokowi dengan PAN dan Partai Gelora tidak harus soal membangun koalisi. 

Di masa pandemi seperti ini, bertemu untuk kebersamaan visi menghadapi krisis penting. Tidak boleh dalam keadaan terpecah belah atau mengkritik satu sama lainnya tanpa dasar.

“Kalau seluruh ketua umum partai duduk bersama bicara tentang corona, bicara tentang tantangan menghadapi ekonomi, saya pikir indah sekali dan yang bisa mempersatukan itu salah satunya adalah presiden,“ pungkasnya.

Sebelumnya, para petinggi Partai Gelora mengunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Senin (20/7/2020).

Baca Juga: Partai Gelora Kunjungi Jokowi di Istana

Para petinggi Partai Gelora ini di antaranya, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.

"Alhamdulillah kami baru saja bertemu dengan bapak Presiden Jokowi. Kami meminta pertemuan ini setelah kami dari Partai Gelora resmi sebagai partai politik telah mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham. Sehingga kami merasa perlu bertemu Presiden Jokowi," kata Anis Matta.