Kompas TV bisnis kebijakan

Kembali Sentil Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Kenapa Kita Mesti Menghidupi Vietnam?

Kompas.tv - 23 Juli 2020, 17:43 WIB
kembali-sentil-ekspor-benih-lobster-susi-pudjiastuti-kenapa-kita-mesti-menghidupi-vietnam
Susi Pudjiastuti menunjukkan lobster mutiara Senin (15/7/2019). (Sumber: Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)
Penulis : Idham Saputra

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kebijakan ekspor benih lobster kembali menjadi sorotan Susi Pudjiastuti yang juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi mengaku geli jika salah satu alasan diizinkannya eksport benih lobster karena banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya menjadi pencari benih. 

Menurutnya, sumber daya laut tidak hanya ada benih lobster saja.

"Sekarang diwacanakan, pengambil bibit nanti ambil apa kalau tidak ambil bibit? Ya lucu, ya masa di laut itu isinya cuma bibit lobster? Adanya bibit karena ada emak lobster. Lobster besar inilah yang ditangkap, jangan bibitnya," kata Susi Kamis (23/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Survei Menteri Berkinerja Terbaik: 44,4 Persen Tidak Jawab, 1,7 Persen Pilih Susi Pudjiastuti

Ia juga menyebut kebijakan yang dikeluarkan Menteri KKP Edhy Prabowo tersebut aneh, karena hanya Indonesia saja yang memperbolehkan ekspor benih lobster.

Padahal, negara lain seperti Australia, Filipina, Sri Lanka hingga Kuba tidak mengambil benih lobster untuk diekspor.

Australia bahkan melarang penangkapan lobster betina agar keberlanjutannya terjaga. Karena itu Susi menganggap lucu jika alasannya karena nelayan tidak punya pekerjaan lain.

"Kalau tidak bisa menangkap bibit, (nelayan) tidak bisa menangkap yang lain? Oh, bisa. Itu ribuan jenis ikan ada di laut. Tangkap (lobster) yang ukuran 200 gram, atau paling tidak 100 gram," kata dia.

Baca Juga: Edhy Prabowo Bantah Keras Tudingan Ekspor Benih Lobster Untungkan Partainya

Susi malah khawatir bila bibit lobster diambil, nelayan kecil justru tak mendapatkan uang lagi dari menangkap lobster ukuran konsumsi.

Sebagai informasi, nelayan kecil kerap menangkap lobster karena penangkapannya yang mudah.

Lobster bisa ditangkap hanya dengan jermal atau ban dalam mobil, tak perlu memakai kapal besar. 
Harga lobster ukuran konsumsi tersebut bisa mencapai ratusan ribu, tergantung jenis dan ukuran.

"Kita pakai akal sehat saja. Kenapa kita mesti menghidupi Vietnam? Lucu buat saya. Saya percaya negara wajib melindungi SDA untuk kemaslahatan masyarakat. Indonesia akan jadi negara besar kalau lautnya bisa dikelola dengan baik," pungkas Susi.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sebut Lobster Besar Sudah Jarang: Bibitnya Diambilin, Sekarang Boleh Dijual

Sebelumnya, Menteri KKP Edhy Prabowo menyebut keputusannya mengizinkan ekspor benih lobster sudah berdasarkan nilai historis kemanusiaan dan berdasarkan ilmiah.

Selain itu, alasan lainnya untuk kesejahteraan nelayan yang selama ini hidupnya bergantung pada benih.

"Kalau ditanya berdasarkan apa kami memutuskan? Nilai historis kemanusiaan karena rakyat butuh makan. Tapi berdasarkan ilmiah, juga ada. Kalau ditanya dulu penelitian seperti apa? Dulu tidak ada. ini ada Dirjen-dirjennya, belum berubah orang-orangnya," ucap Edhy beberapa waktu lalu.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x