Kompas TV internasional kompas dunia

Dibantu Perusahaan Elon Musk, Korea Selatan Luncurkan Satelit Komunikasi Militer Pertama

Kompas.tv - 22 Juli 2020, 06:30 WIB
dibantu-perusahaan-elon-musk-korea-selatan-luncurkan-satelit-komunikasi-militer-pertama
Peluncuran satelit Anasis-II di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat (AS). (Sumber: DAPA)
Penulis : Haryo Jati

FLORIDA, KOMPAS.TV - Korea Selatan akhirnya meluncurkan satelit komunikasi pertamanya. Satelit itu diluncurkan melalui Perusahaan SpaceX milik Elon Musk.

Satelit ANASIS-II yang dibawa oleh roket Falcon 9, diluncurkan melalui Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat (AS).

SpaceX mengonfirmasikan satelit itu terpisah 32 menit setelah meluncur pada Senin (20/7/2020) waktu setempat.

Baca Juga: Kementerian Luar Negeri China Sebut Amerika Serikat Dikuasai Iblis

Setelah terpisah, satelit tersebut sukses berkomunikasi dengan Pusat Operasi Luar Angkasa Toulouse di Toulouse, Prancis pada pukul 7.19 PM waktu setempat.

Satelit itu diharapkan bisa mengorbit sejauh 36.000 km selama dua pekan.

Militer Korea Selatan pun akan mengambil alih sistemnya setelah pengujian selesai Oktober nanti.

Satelit itu dibangun Korea Selatan untuk bertahan melawan ancaman nuklir dari Korea Utara.

Baca Juga: Mencalonkan Diri Jadi Presiden AS, Kanye West Ingin Jay-Z Jadi Wakilnya

Program Administrasi Pertahanan Akuisisi (DAPA) Seoul mengungkapkan Korea Selatan menjadi negara ke-10 di dunia yang memiliki satelit komunikasi militer.

Anasis-II akan menggantikan Anasia, satelit komunikasi yang digunakan untuk militer dan juga sipil. Namun, Anasis-II hanya akan digunakan untuk militer.

“Anasis-II memiliki kapasitas data transmisi dua kali lebih besar dari pendahulunya dan mampu mempertahankan komunikasi meski adanya halangan,” bunyi pernyataan DAPA dikutip dari Daily Mail.

Baca Juga: Gadis Afghanistan Ini Tembak Mati 2 Pejuang Taliban yang Bunuh Orang Tuanya

DAPA mengatakan satelit tersebut akan memberikan jaringan telekomunikasi yang stabil dan aman, serta eksklusif untuk militer.

Satelit ini menjadi usaha Korea Selatan untuk meningkatkan kemampuan militernya.

Hal itu dimaksudkan sebagai upaya mereka untuk mengakhiri perjanjian, bahwa jika perang melawan Korea Utara pecah maka tampuk kepemimpinan ada di tangan AS.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x