Kompas TV nasional kesehatan

Raker dengan Komisi 8, Doni Monardo Sebut Covid-19 Bak Malaikat Pencabut Nyawa

Kompas.tv - 13 Juli 2020, 15:03 WIB
raker-dengan-komisi-8-doni-monardo-sebut-covid-19-bak-malaikat-pencabut-nyawa
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (6/5/2020). (Sumber: Dok Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut Covid-19 bagaikan malaikat pencabut nyawa. Khususnya bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta dan lanjut usia.

"Covid-19 bukanlah konspirasi. Covid-19 malaikat pencabut nyawa, usia lanjut, dan penyakit penyerta," kata Doni saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung DPR, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Angka Covid-19 Terus Bertambah, DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan PSBB Lagi

Pernyataan tersebut diungkapkan Doni Monardo berkaca dari angka kematian di dunia akibat Covid-19 yang telah menyentuh setengah juta jiwa.

"12 juta penduduk dunia, kematian 550 ribu orang lebih di tiga negara, Amerika Serikat, Brazil, India, dan Eropa," katanya.

Pernyataan yang sama juga diungkap Doni saat konferensi pers di Istana Merdeka usai Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Kasus Corona Meningkat, Presiden Jokowi: Tolong Betul-betul Jadi Perhatian

Menurutnya Covid-19 adalah kasus nyata, bukan hasil dari konspiras. Dia mengatakan hal tersebut karena masih ada sejumlah pihak yang menganggapnya konspirasi. Padahal korban jiwa di Tanah Air sudah menyentuh 3.500 orang.

"Jadi ini nyata, ini fakta, oleh karenanya semua pihak harus betul-betul memahami ini. Menyampaikan pesan-pesan bahwa Covid-19, mohon maaf, ibaratnya malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan. Siapa saja yang rentan? Adalah lansia. Yang rata-rata adalah usia di atas 60 tahun-70 tahun," kata Doni.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x