Kompas TV video cerita indonesia

UMKM Mempekerjakan Sejumlah Difabel

Kompas.tv - 13 Juli 2020, 13:46 WIB
Penulis : Anas Surya

KOMPASTV - Sekilas tidak ada yang berbeda dari para penjahit di rumah jahit Abidah Collection di Kota Kediri ini. Namun, bila dilihat lebih dekat lagi, para pekerja ini berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

Hal itu dilakukan karena, para pekerja ini merupakan penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan pendengaran dan bicara. Sang pemilik usaha adalah Maskurun Yuyun, yang juga merupakan tunarungu dan tunawicara.

Baca Juga: Inspiratif! Meski Difabel, Sugeng Berhasil Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Sejak tahun 1997 lalu, perempuan 47 tahun ini, memberanikan diri untuk mempekerjakan para penyandang disabilitas. Pengalaman sulitnya mencari kerja, mendorong ibu 2 anak tersebut, untuk memberikan kesempatan kerja bagi para tunarungu dan tunawicara di sekitar rumahnya.

Keterbatasan komunikasi membuat Maskurun Yuyun, harus ekstra sabar saat mengajari 7 penyandang disabilitas menjahit pakaian,ataupun masker. Cara komunikasi yang berbeda setiap pekerja, juga mengharuskan ibu 2 anak ini, untuk rutin memberikan contoh kepada setiap penyandang disabilitas.

Baca Juga: Kelompok Difabel Berbagi di Tengah Pandemi

Hasilnya, para penyandang disabilitas ini rata-rata mampu menghasilkan 20 masker setiap hari. Kualitas produk yang dihasilkan, juga sangat baik dan mampu diterima pasar.

Bahkan, pakaian ataupun masker, karya para tunarungu dan tunawicara ini, sudah terjual ke seluruh Indonesia. Yang lebih hebatnya, usaha jahit tersebut tetap mampu bertahan di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi corona.

Baca Juga: Mantap! Bocah Difabel Ini Mulus Nyanyikan "Ora Isa Mulih" Duet Dengan Didi Kempot

Para penyandang disabilitas ini juga berinovasi membuat masker wajah transparan. Hal itu, sengaja dilakukan untuk memberikan kemudahan komunikasi bagi para tunawicara dan tunarungu di seluruh Indonesia. Harga jual maskernya juga bervariasi mulai dari 12 ribu hingga 15 ribu rupiah.

Maskurun Yuyun, berharap dengan adanya usaha jahitnya ini, dapat sedikit membantu perekonomian para disabilitas di lingkungan sekitarnya. Selain itu, dengan memperkerjakan para tunarungu dan tunawicara, perempuan 47 tahun ini ingin menunjukan kepada masyarakat luas bahwa keterbatasan fisik bukan jadi penghalang untuk bekerja dan berkarya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x