Kompas TV nasional politik

Sepak Terjang Orias Petrus Moedak Sebelum Jadi Dirut Inalum dan Diusir Anggota DPR Saat Rapat

Kompas.tv - 1 Juli 2020, 17:49 WIB
sepak-terjang-orias-petrus-moedak-sebelum-jadi-dirut-inalum-dan-diusir-anggota-dpr-saat-rapat
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Dirut Inalum, Persero) atau MIND ID Orias Petrus Moedak di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019). (Sumber: KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID Orias Petrus Moedak mendadak jadi sorotan setelah bersitegang dengan anggota Komisi VII DPR Muhammad Nasir.

Insiden tersebut berlangsung saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dan holding BUMN tambang, pada Selasa (30/6/2020).

Buntutnya, Orias Petrus Moerdak diminta keluar dari ruangan usai cekcok panas dan insiden gebrak meja.

Nasir menilai bahwa Orias tidak kooperatif menjawab pertanyaan anggota dewan terkait utang bertenor 30 tahun untuk membeli saham PT Freeport Indonesia.

Baca Juga: Profil Muhammad Nasir, Anggota DPR dari Partai Demokrat yang Usir Bos Inalum Saat Rapat

Karier Orias Petrus Moerdak

Orias sendiri diketahui merupakan wajah lama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dia ditunjuk Kementerian BUMN sebagai Dirut Inalum yang jadi holding BUMN tambang pada November 2019 lalu.

Dia menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang menjadi Wakil Menteri BUMN.

Wara-wiri di banyak perusahaan pelat merah, karier Orias dari satu BUMN ke BUMN lain rata-rata tak bertahan lama.

Dia jadi salah satu petinggi BUMN yang paling sering terkena kebijakan rotasi.

Tahun 2014-2016, Orias dipercaya sebagai Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II atau Pelindo II.

Lalu di periode 2016-2017, atau setelah pergi dari Pelindo II, Orias didapuk sebagai Direktur Utama Pelindo III yang berkantor pusat di Surabaya.

Berikutnya, Orias kembali dirotasi Kementerian BUMN dan ditempatkan di posisi Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk periode 2017-2018.

Tak berselang lama di BUMN tambang batu bara itu, dia kemudian dicopot dari jabatannya dan menempati posisi baru sebagai Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.

Di perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut, dia menjadi wakil pemerintah setelah saham mayoritas Freeport diakusisi Inalum.

Lalu, belum genap setahun, pria asal NTT ini diangkat menjadi Dirut Inalum yang menjadi holding atau induk dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), PT Antam Tbk (ANTM), dan Freeport Indonesia.

Baca Juga: Usai Marah dan Usir Bos Inalum Saat Rapat, Ujungnya Anggota DPR Minta CSR

Sektor Keuangan



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x