Kompas TV nasional berita kompas tv

Kunjungan Jokowi ke Jateng Tinjau Posko Covid-19

Kompas.tv - 1 Juli 2020, 17:05 WIB
Penulis : Reny Mardika

KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo, baru saja kembali dari kunjungan kerjanya dari Jawa Tengah.

Kedatangan presiden ke Jawa Tengah pun diwarnai kerumunan warga yang berebut bahan pokok yang dibagikannya saat beranjak pulang.

Keluhan warga soal banjir rob tahunan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah ini tak sempat didengar presiden.

Padahal sudah lebih dari dua jam mereka menunggu di tengah panas terik, berharap bisa menyapa presiden yang datang meninjau pabrik mebel terbesar Jawa Tengah di Sayung, Kabupaten Demak ini.

Sayangnya saat menunggu, warga mengabaikan protokol pencegahan Covid-19, dan tidak menjaga jarak.

Kerumunan warga juga sempat mewarnai kepulangan rombongan presiden yang membagikan paket bahan pokok saat keluar pabrik hingga warga berebut di tengah jalan, dan mengganggu lalu lintas pantura.

Kunjungan presiden ke Kabupaten Demak adalah penutup dari rangkaian kunjungan kerja presiden ke Jawa Tengah, 30 Juni 2020.

Sebelumnya presiden meninjau posko penanganan dan penanggulangan Covid-19 Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang.

Di hadapan para kepala daerah Jawa Tengah yang hadir secara virtual, presiden meminta agar strategi intervensi lingkup lokal dengan karantina atau isolasi tingkat RT dan RW dikedepankan karena dianggap lebih efektif.

Kepala daerah juga diminta mempertimbangkan data sains dan saran dari pakar dalam mengambil kebijakan penerapan tatanan normal baru agar ekonomi bisa tetap berjalan tetapi wabah bisa dikendalikan.

Dari Kantor Gubernur, presiden melanjutkan perjalanan ke Batang untuk meresmikan kawasan industri terpadu sebesar 4.000 hektar dan meninjau proyek padat karya.

Sebelum memasuki lokasi acara, semua tamu yang yang datang termasuk wartawan harus menjalani tes cepat Covid-19, dan pemeriksaan suhu tubuh.

Presiden berharap pengembangan kawasan industri terpadu di Batang ini bisa menyerap banyak tenaga kerja dan meminta rumitnya birokrasi yang menghambat investasi asing harus segera diakhiri.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x