Kompas TV internasional kompas dunia

Penikaman di Reading Tewaskan 3 Orang, Polisi Inggris Tetapkan sebagai Aksi Terorisme

Kompas.tv - 21 Juni 2020, 20:13 WIB
penikaman-di-reading-tewaskan-3-orang-polisi-inggris-tetapkan-sebagai-aksi-terorisme
Situasi setelah terjadi penusukan yang menewaskan tiga orang di Reading, Sabtu (20/6/2020) malam waktu setempat. (Sumber: AP)
Penulis : Haryo Jati

KOMPAS.TV - Polisi Inggris tetapkan insiden penusukan di Reading sebagai aksi terorisme. Insiden itu terjadi di Taman Forbury Gardens, Reading, Inggris, Sabtu (20/6/2020) waktu setempat.

Akibat dari aksi penusukan tersebut, tiga orang dilaporkan tewas dan 6 orang lainnya luka-luka.

Sebelumnya pihak kepolisian Inggris menganggap kejadian tersebut bukanlah aksi terorisme.

Namun, setelah melakukan investigasi lebih lanjut insiden itu ditetapkan sebagai tindak terorisme.

Baca Juga: Teror Penusukan Wiranto, Pelaku Dituntut 16 Tahun Penjara

“Investigasi kepolisian mengenai insiden penusukan yang terjadi di Reading tandi malam dinyatakan sebagai kejadian terorisme,” bunyi pernyataan Kepolisian Thames Valey, Minggu (21/6/2020) waktu setempat dikutip RTE.

Kabarnya pelaku merupakan pria berkebangsaan Libya berusia 25 tahun bernama Khairi Saadallah.

Saadalah yang merupakan pengungsi dari negara Afrika Utara tersebut sudah ditahan oleh pihak kepolisian.

Kejadian ini pun membuat pemerintahan Inggris bereaksi, dan hal itu diungkapkan Perdana Menteri Boris Johnson lewat media sosial Twitter.

“Simpati saya kepada semua pihak yang terdampak insiden di Reading dan terima kasih kepada pelayanan gawat darurat yang berada di tempat kejadian,” cuitnya di mikroblog tersebut.

Seorang saksi mata, Lawrence Wort mengungkapkan dirinya berada 10 meter dari penyerangan itu.

Baca Juga: Obat Corona Dexamethasone Sembuhkan 5.000 Pasien Positif Covid-19 di Inggris

Menurutnya, saat kejadian kondisi di taman penuh dengan orang. Saat itu, dia melihat seseorang meneriakan kata-kata yang tak dimengertinya dan menyerang grup besar berisi 10 orang.

“Dia menusuk tiga orang di antaranya, kebanyakan di leher dan di bawa lengah. Dia kemudian berbalik dan berlari ke arah saya. Saya pun kemudian langsung berlari,” ujarnya dilansir dari The Guardian.

“Saat dia sadar tak bisa menjangkau kami, dia mencoba menusuk grup lain yang sedang duduk. Dia kemudian menyerang seseorang di belakang lehernya dan kemudian saat menyadari semua orang mulai berlari, dia pun lari keluar taman,” tambahnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x