Kompas TV bisnis perbankan

Waspadai Kredit Macet, Perbankan Putar Strategi agar Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.tv - 18 Juni 2020, 15:41 WIB
Penulis : Aleksandra Nugroho

KOMPAS.TV - Perbankan harus putar strategi agar tetap sehat di masa pandemi.

Hati-hati ada bayang-bayang kredit macet, meski program restrukturisasi kredit digelontorkan pemerintah.

Perbankan, punya resep tersendiri untuk tetap bertahan di tengah pandemi, saat tatanan normal baru mulai digaungkan.

Resep untuk tetap sehat, baik dikelolaan dana dan juga kesehatan karyawan dan nasabahnya.

Bank Mandiri misalnya.

Sebagai salah satu bank pelat merah, beragam protokol kesehatan sudah diwajibkan dalam kegiatan operasional.

Dari mulai wajib menggunakan masker, protokol jaga jarak, pengecekan suhu tubuh, serta imbauan kebersihan pribadi berupa cuci tangan dan sedia hand sanitizer.

Kalau untuk kesehatan keuangan, dampak Covid-19 diprediksi baru akan terasa di kuartal 2.

Sementara di kuartal 1 2020, penyaluran kredit bank mandiri masih tumbuh 14,2 persen mencapai 902,7 triliun rupiah, secara tahunan.

Kredit disalurkan ke segmen korporasi 328,7 triliun rupiah.

Segmen komersial 150,2 triliun rupiah, dan mikro 124,7 triliun rupiah.

Bank Mandiri sudah memproyeksi kredit kuartal 2 akan melambat.

Apalagi bank Mandiri juga punya strategi menutup sementara layanan kredit bagi nasabah, selama pandemi.

Karena, bank mandiri belum menemukan protokol  aman untuk proses pengajuan kredit, yang selama ini masih dilakukan face to face dengan nasabah.

Mandiri tak sendiri, terimpitnya perbankan gara-gara  Corona pun membuat perbankan ramai-ramai merombak target pertumbuhan kredit mereka.

Tengok saja data dari bank indonesia soal penyaluran kredit.

Di bulan April penyaluran kredit perbankan mencapai 5.600-an triliun rupiah.

Naik kalau dibanding april 2019 , tapi kalau dibanding bulan Maret 2020 turun 7,2 persen.

BI mencatat penurunan pertumbuhan kredit terjadi di semua jenis, mulai dari kredit modal kerja,  investasi, hingga kredit konsumsi.

Pemerintah pun menggelontorkan dana tak main-main untuk relaksasi sektor kredit, melalui program pemulihan ekonomi nasional.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x