Kompas TV regional berita daerah

Blokade Jalan, Warga Tolak 500 TKA Asal China ke Konawe!

Kompas.tv - 18 Juni 2020, 08:27 WIB
Penulis : Aleksandra Nugroho

KOMPAS.TV - Menolak rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing asal Tiongkok ke Konawe - Sulawesi Tenggara, warga tiga desa diKecamatan Morosi, memblokade jalan, menuju pabrik pemurnian nikel PT Virtu Dragon Nickel Industri.

Aksi blokade jalan dilakukan warga sekitar pabrik, sebagai bentuk protes rencana datangnya TKA asal Tiongkok.

Warga menilai, perusahaan tidak adil kepada tenaga kerja lokal, jika tetap mendatangkan tenaga kerja asing.

Warga juga menuntut janji perusahaan yang akan mengutamakan tenaga kerja dari warga lokal.

DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, secara tegas menolak kedatangan tenaga kerja asing di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, selama pandemi Corona masih berlangsung.

DPRD Sulawesi Tenggara juga menginginkan penjelasan Gubernur Sulawesi Tenggara, tentang jumlah kebutuhan tenaga kerja asing, dan kualifikasi mereka.

Sikap DPRD Sulawesi Tenggara senada dengan Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar.

Muhaimin menilai lalu lintas manusia yang berisiko menyebarkan virus Corona, harus dihentikan dulu saat ini.

Jika masuknya tenaga kerja asing, disebut-sebut dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal, Muhaimin meminta pemerintah daerah untuk bisa membuktikan dan menjelaskan ke warga agar tak terjadi kesalahpahaman.

Ini adalah video kedatangan 49 tenaga kerja asing asal Tiongkok, yang tiba di Kendari, Sulawesi Tenggara, akhir Maret lalu.

Pertanyaan soal status kerja mereka, kondisi kesehatan mereka, mengkhawatirkan warga.

Alasan inilah yang membuat Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, saat itu, menolak 500 TKA yang akan tiba ke Indonesia, April lalu.

Dua bulan berlalu, ekonomi perlahan dibuka di tengah pandemi, sikap Gubernur Ali Mazi pun berubah.

Ia kini mengizinkan 500 tenaga asing asal Tiongkok, yang dulu ia tolak, untuk bekerja di kawasan industri Smelter, Kabupaten Konawe.

Bisa menyerap tenaga kerja lokal, dan aman karena sudah lolos protokol kesehatan, jadi alasan utama Gubernur Ali Mazi berubah sikap.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x