Kompas TV travel jelajah indonesia

Adrenalin Terpacu di Karapan Kerbau! Hanya AdaDI Pulau Kangean

Kompas.tv - 17 Juni 2020, 23:49 WIB
Penulis : Herwanto

Salam jelajah,

Karapan kerbau adalah suatu tradisi turun-temurun yang terus dipertahankan warga Kangean.  Tradisi yang peuh gengsi ini biasanya diadakan sebelum dan setelah panen sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan.
Menjelang hari H lomba, para pemilik kerbau pacu sudah melakukan persiapan sejak sehari sebelumnya.
Para pria yang akan mengikuti lomba esok hari biasanya melakukan kebiasaan yang mereka sebut Tangek-tangek. Tujuannya adalah mengawasi kerbaunya yang besok akan bertanding. Tangek-tangek bagi mereka yang biasa ikut lomba pacuan kerbau bisa menjadi pertanda dari gerak-gerik kerbau bagaimana hasil pertandingan besok, apakah bisa menang atau kalah.

Atmosfer pertandingan meruap di kawasan lomba karapan kerbau yang dilaksanakan di Sipaluan Desa Angkatan. Lomba karapan kerbau benar-benar memacu adernalin para joki dan kerbaunya. Joki adalah sebutan untuk orang yang memacu sekaligus mengontrol larinya kerbau. Mereka berdiri di kayu yang diikat pada bilah kayu yang dipasang pada leher kerbau yang disebut salake.

Sebelum bertanding jadi setiap peserta mendapat kesempatan 1 kali untuk mencoba sawah atau areal pacunya namanya dilarat supaya si kerbau tahu bagaimana medannya nanti.
Menurut Gasing, pemilik sekaligus joki kerbau bernama Setande, rahasia agar menang, sederhana saja yaitu tekun latihan dan tidak mencuri (makanan kerbau) yang dalam artian lain yaitu jujur.

Karapan kerbau adalah ajang untuk menunjukkan harga diri dan gengsi pemilik kerbau, jadi hadiahnya bukan menjadi prioritas utama. Selain itu, kerbau pemenang biasanya harga jualnya meroket, misalnya di pasaran harga standarnya 20 juta rupiah, maka bisa naiik hiingga sekitar 40 juta rupiah bila kerbau menjadi juara karapan kerbau ini.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x