Kompas TV bisnis kompas bisnis

Tinjau Saham Garuda Usai Kehilangan Momen Haji

Kompas.tv - 5 Juni 2020, 13:55 WIB
Penulis : Merlion Gusti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Turbulensi bisnis maskapai penerbangan BUMN, Garuda Indonesia makin keras. 

Sudah masuk kandang sejak badai Covid-19, kini Garuda Indonesia dipastikan kehilangan pemasukan dari ibadah haji. 

Bagaimana prospek kinerja dan rekomendasi saham Garuda? Berikut ulasannya.

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Turbulensi bisnis maskapai nasional Garuda Indonesia semakin keras mengguncang. 

Terpaksa "Masuk Kandang" gara-gara corona, kini Garuda kehilangan "Cuan" dari penerbangan haji.

Berapa penting, layanan haji bagi maskapai bumn ini? Kami bedah laporan keuangan perusahaan di tahun 2019. 

Dari total pendapatan 4,5 miliar dollar amerika serikat, pendapatan haji menyumbang 250 juta dollar Amerika Serikat. 

Ini setara 5,4 persen, dan merupakan pendapatan pasti musiman.

Tahun 2020, manajemen menghitung, pendapatan di kuartal satu sudah anjlok 33 persen, dan sampai akhir tahun, tumbang 40 persen. 

Semuanya akumulasi akibat Covid-19.

Pendapatan landai, tagihan utang tetap berjalan. Kondisi ini mempersulit manuver Garuda.

Sampai september tahun lalu, utang Garuda Indonesia mencapai 2,87 miliar dollar amerika serikat. Angka ini setara 43 triliun rupiah.

Apakah dengan seretnya putaran baling-baling bisnis, membuat saham Garuda harus dijauhi investor?

Analis menjawab tidak. Saham garuda saat ini justru sedang murah.
 
8,5 triliun rupiah. Kami ulang sebagai penegasan, 8,5 triliun rupiah. 

Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali, akan menyuntik likuiditas pada Garuda, lewat program pemulihan ekonomi nasional. 

Harapannya, uang segar ini sedikit jadi jaminan terbang Garuda.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x